Komunikasi WinCC Profesional dengan PLC Siemens

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan praktikum ini, peserta mampu:
- Memahami konsep dasar WinCC sebagai platform SCADA Siemens.
- Mengkonfigurasi koneksi komunikasi antara WinCC dan PLC Siemens.
- Membuat dan menguji tampilan HMI berbasis WinCC untuk memantau dan mengendalikan PLC.
- Mengimplementasikan alarm, tren, dan logging data di WinCC.
2. Peralatan & Software
- Hardware:
- PLC Siemens S7-1200 / S7-1500 (atau seri lain yang kompatibel)
- Kabel Ethernet Industrial
- Switch / Hub (jika multi-device)
- Software:
- TIA Portal (v15 ke atas) dengan WinCC Professional
- Driver komunikasi (terintegrasi di TIA Portal)
- Perangkat Tambahan:
- Laptop/PC dengan spesifikasi minimal Core i5, RAM 8 GB
- Power Supply PLC
3. Dasar Teori
3.1 Pengertian PLC Siemens
PLC (Programmable Logic Controller) adalah perangkat kontrol yang digunakan untuk mengotomatisasi proses industri.
PLC Siemens seri S7-1200 dan S7-1500 banyak digunakan karena mendukung integrasi penuh dengan TIA Portal dan sistem SCADA WinCC. PLC ini beroperasi menggunakan logika pemrograman berbasis ladder diagram, FBD, atau STL.
3.2 Pengertian WinCC Professional
WinCC (Windows Control Center) Professional adalah platform SCADA dari Siemens yang digunakan untuk:
- Membuat antarmuka grafis (HMI)
- Memantau dan mengendalikan proses industri
- Mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data produksi
- Mengelola alarm dan event
Fitur utama WinCC Professional:
- Multi-client: Dapat menghubungkan beberapa operator station
- Data Logging: Penyimpanan data historis proses
- Alarm Management: Deteksi, logging, dan notifikasi kesalahan
- Grafik Tren: Pemantauan nilai analog secara real-time
3.3 Protokol Komunikasi PLC–WinCC
PLC Siemens berkomunikasi dengan WinCC melalui S7 Protocol (TCP/IP).
Tahapan umum:
- PLC dan PC berada pada jaringan yang sama (IP Address se-segmen)
- Koneksi diatur di TIA Portal melalui S7 Connection
- WinCC membaca/menulis data PLC melalui tag
- Data dapat ditampilkan, dicatat, atau diolah dalam WinCC Runtime
3.4 Konsep Tag di WinCC
- Tag Internal: Variabel yang hanya digunakan di WinCC (tidak terkait PLC)
- Tag External: Variabel yang diambil dari PLC (I/O Field, Status, Data Block)
3.5 Struktur Sistem SCADA WinCC–PLC
- Level Field: Sensor, aktuator, dan perangkat proses di lapangan
- Level Control: PLC Siemens sebagai pengendali logika
- Level Supervisory: WinCC sebagai sistem pemantauan dan kendali
- Level Enterprise: MES/ERP untuk integrasi data produksi ke manajemen
4. Langkah Kerja
A. Konfigurasi PLC
- Hubungkan PLC Siemens ke PC melalui Ethernet.
- Buka TIA Portal, buat Project Baru.
- Tambahkan Device PLC sesuai tipe hardware.
- Atur IP Address PLC (misal: 168.0.1).
- Download konfigurasi ke PLC.
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Proses Menambahkan PLC
-
Klik kanan pada folder “Devices” di dalam proyek TIA Portal, lalu pilih opsi untuk menambahkan perangkat baru (Add new device).
-
Pilih kategori “Controllers” pada jendela Add new device untuk menunjukkan bahwa kita akan menambahkan PLC.
-
Pilih tipe CPU yang sesuai — dalam contoh ini, dipilih Unspecified CPU S7-1200. Opsi “unspecified” digunakan jika tipe CPU belum ditentukan atau akan dikenali otomatis saat online dengan perangkat sebenarnya.
-
Klik tombol “OK” untuk menambahkan PLC ke dalam proyek.
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Tampilan PLC di Device View
-
Setelah PLC ditambahkan, akan muncul tampilan Device View yang menunjukkan rak (rack) PLC dengan slot CPU.
-
Terdapat notifikasi “The device is not specified” yang berarti CPU belum dikonfigurasi secara spesifik.
-
Di bawah notifikasi terdapat ikon detect (lensa pembesar) yang digunakan untuk mendeteksi tipe CPU yang terhubung, sehingga konfigurasi perangkat di TIA Portal sesuai dengan perangkat fisik yang ada.
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Proses Deteksi PLC
-
-
Tampilan “Select the PG/PC interface”
-
Di sini kita memilih tipe koneksi antara komputer (PG/PC) dan PLC. Contohnya menggunakan PN/IE (Profinet Industrial Ethernet).
-
-
Pilih perangkat PLC yang terdeteksi
-
Pada tabel, terlihat daftar perangkat yang terhubung beserta alamat IP-nya. PLC yang ingin dikonfigurasi dipilih dari daftar ini.
-
-
Tombol “Flash LED”
-
Fitur ini dapat menyalakan LED pada PLC yang dipilih, berguna untuk memastikan bahwa perangkat fisik yang akan diprogram benar.
-
-
Klik tombol “OK” atau “Load”
-
Setelah memilih PLC, klik tombol di kanan bawah untuk menghubungkan perangkat ke proyek.
-
-
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Pengaturan System Memory Bits
-
-
Bagian “System and clock memory”
-
System memory bits: Mengaktifkan dan menetapkan alamat bit memori khusus yang digunakan oleh sistem, misalnya untuk start-up, diagnostics, dan error flags.
-
Contoh: M0.0, M0.1, dst.
-
-
Clock memory bits: Mengaktifkan memori bit yang berfungsi sebagai pulsa internal dengan interval waktu tertentu (0.1 s, 0.5 s, 1 s, dll.), berguna untuk membuat fungsi berkedip (blinking) atau pewaktu internal.
-
Contoh: M0.5, M0.6, dst.
-
-
-
Fungsi utama pengaturan ini
-
Memberikan alamat khusus untuk memori yang bisa digunakan dalam program PLC tanpa harus membuatnya manual, mempermudah pemrograman terutama untuk diagnostics dan timing control.
-
-
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Pengaturan Access Level & Security
-
-
Menu Navigasi
-
Di panel kiri, pengguna memilih Protection & Security untuk mengatur pengaturan keamanan PLC.
-
-
Aktivasi Full Access
-
Di bagian Connection mechanisms, opsi Full access (with PUT/GET communication from remote partner) diaktifkan.
-
Pengaturan ini memberikan izin penuh untuk mengakses semua fungsi PLC, termasuk komunikasi data jarak jauh menggunakan protokol PUT/GET.
-
-
Tujuan Pengaturan Ini
-
Mengizinkan TIA Portal atau perangkat lain untuk membaca/menulis data dari PLC tanpa batasan, berguna saat pengujian atau integrasi dengan sistem lain.
-
-
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Proses Kompilasi Konfigurasi
-
-
Menjalankan Compile
-
Setelah semua pengaturan selesai, dilakukan proses Compile untuk memeriksa konsistensi konfigurasi sebelum di-download ke PLC.
-
-
Kotak Dialog “Compiling configuration”
-
Proses ini memeriksa kesesuaian parameter dan memastikan tidak ada error yang dapat mengganggu operasi PLC.
-
-
Indikator Status
-
Pada bagian bawah, daftar hasil kompilasi menampilkan peringatan atau kesalahan (warning/error) yang perlu diperhatikan sebelum melanjutkan.
-
-
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Pengaturan Alamat IP PLC
-
Menu Navigasi
-
Pada panel kiri, pengguna memilih menu General → Ethernet addresses untuk mengatur konfigurasi komunikasi jaringan PLC.
-
-
Pengaturan Internet Protocol (IPv4)
-
Bagian IP address diisi dengan alamat IP PLC yang akan digunakan, misalnya
192.168.10.1
, serta Subnet mask255.255.255.0
. -
Pengaturan ini memastikan PLC dapat terhubung dengan PC/laptop yang menggunakan jaringan dengan segment IP yang sama.
-
-
Tujuan Pengaturan Ini
-
Agar komunikasi antara TIA Portal dan PLC dapat berjalan lancar melalui jaringan Ethernet.
-
Penting untuk memastikan IP PLC tidak bentrok dengan perangkat lain di jaringan.
-
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Pembuatan Default Tag Table
-
Akses Default Tag Table
-
Di panel kiri, pengguna memilih PLC tags → Default tag table untuk mengelola daftar variabel atau alamat memori PLC.
-
-
Pengisian Tag
-
Setiap tag diberi Name, Data Type (misalnya Bool, Real), serta Address (misalnya M0.0, M0.1).
-
Kolom Monitor diaktifkan agar nilai tag dapat dipantau langsung selama program berjalan.
-
Kolom Force diaktifkan untuk memungkinkan memaksa nilai variabel (override) selama pengujian.
-
-
Fungsi Tabel Tag
-
Tabel ini menjadi pusat referensi alamat memori PLC, memudahkan pemrograman dan monitoring tanpa perlu menghafal alamat manual.
-
Digunakan untuk input, output, atau variabel internal PLC.
-
#Membuat Program di PLC
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Membuat Program Block Baru
-
-
Akses Program Blocks
-
Pada panel kiri, pengguna memilih menu Program blocks lalu klik kanan untuk membuat blok program baru.
-
-
Pengaturan Block
-
Language dipilih LAD (Ladder Diagram) sebagai bahasa pemrograman.
-
Name diisi, misalnya
PROGRAM_LOGIC
. -
Opsi Number dapat diatur manual atau otomatis.
-
Setelah selesai, klik OK untuk membuat blok.
-
-
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Mengisi Program Ladder
-
-
Network 1 – Kontrol Output Sederhana
-
Menggunakan instruksi Normally Open Contact (NO) yang terhubung ke alamat memori
M0.0
danM0.1
. -
Output coil dikontrol oleh kondisi input yang ditentukan.
-
Variabel (
Tag
) didefinisikan melalui jendela Define Tag, dengan Data type = Bool dan penyimpanan di alamat memori.
-
-
Network 2 – Instruksi MOVE
-
Menggunakan fungsi MOVE untuk memindahkan nilai dari sumber (
Source
) ke tujuan (Destination
). -
Sumber dan tujuan dapat berupa alamat memori atau variabel internal.
-
Variabel dibuat di Define Tag dengan Data type = Real untuk nilai angka pecahan.
-
-
Network 3 – Area Kosong
-
Disiapkan untuk logika tambahan yang dapat diisi sesuai kebutuhan.
-
-
Tujuan Proses Ini
-
-
Network 1 digunakan untuk kontrol logika dasar ON/OFF.
-
Network 2 digunakan untuk transfer nilai antar variabel.
-
Penggunaan Define Tag memastikan semua variabel tercatat di Default Tag Table sehingga mudah dimonitor dan diubah.
-
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Membuat Data Block Baru
-
-
Akses Program Blocks
-
Pada panel kiri, di dalam folder Program blocks, pengguna memilih opsi untuk menambahkan blok baru.
-
-
Pengaturan Data Block
-
Name diisi, misalnya
MEMORY
. -
Type dipilih Data block.
-
Language dapat dibiarkan default (tidak wajib dipilih karena DB tidak berisi logika program, melainkan data).
-
Number dapat diatur manual atau otomatis.
-
Setelah pengaturan selesai, klik OK untuk membuat Data Block.
-
-
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Pengaturan Atribut Data Block
-
-
Akses Properties Data Block
-
Setelah Data Block dibuat, pengguna membuka tab Attributes pada bagian Properties.
-
-
Pengaturan Opsi
-
Optimized block access diaktifkan untuk meningkatkan efisiensi akses data.
-
Data block accessible from OPC UA dicentang agar Data Block dapat diakses oleh sistem eksternal yang terhubung melalui protokol OPC UA.
-
Pilihan lain seperti “Only store in local memory” dan “Start values load memory” disesuaikan dengan kebutuhan.
-
-
-
Konfirmasi
-
Setelah pengaturan selesai, klik OK untuk menyimpan konfigurasi.
-
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Pemrograman di PROGRAM_LOGIC
-
-
Lokasi Program
-
Blok logika berada di dalam folder Program blocks dengan nama
PROGRAM_LOGIC
.
-
-
Isi Logika Program
-
Network 1: Menggunakan instruksi MOVE untuk memindahkan nilai dari sumber (
DATA_VAR_1
, dll.) ke tujuan (MEMORY
atau variabel tertentu). -
Network 2: Menggunakan instruksi bit logic dan kondisi tertentu untuk mengontrol output (
MEMORY_PLC
). -
Network 3: Instruksi MOVE digunakan kembali untuk memindahkan data antar variabel yang terhubung ke Data Block.
-
-
Tujuan Bagian Ini
-
Network digunakan untuk mengatur urutan eksekusi dan memisahkan fungsi logika.
-
Kombinasi instruksi MOVE dan bit logic berfungsi untuk pemrosesan sinyal dan transfer data.
-
-
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Integrasi ke OB1
-
-
Blok OB1 (Main)
-
OB1 adalah Organizational Block utama yang dijalankan siklus demi siklus oleh PLC.
-
PROGRAM_LOGIC
dimasukkan ke dalam OB1 sebagai Function Block Call.
-
-
Fungsi Integrasi
-
Dengan menempatkan
PROGRAM_LOGIC
di OB1, logika yang dibuat akan dieksekusi setiap siklus PLC. -
Memastikan semua instruksi yang ada di
PROGRAM_LOGIC
menjadi bagian dari proses utama.
-
-
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Online Monitoring dan Force Nilai
-
-
Masuk ke Mode Online
-
Simbol kacamata (monitoring) diaktifkan pada jendela
PROGRAM_LOGIC
untuk memantau eksekusi logika PLC secara real-time. -
Jalur eksekusi pada ladder diagram diberi garis warna biru untuk menunjukkan kondisi sinyal aktif.
-
-
Network 1
-
Variabel
Data_Var_01_NAME
dipilih dan jendela Modify terbuka. -
Di jendela Modify:
-
Operand: variabel yang akan diubah nilainya.
-
Data Type: format data variabel (misalnya
DCC
atau tipe numerik tertentu). -
Modify value: nilai baru yang akan diberikan ke variabel.
-
-
Setelah nilai diatur, tombol OK ditekan untuk mengirim nilai baru ke PLC.
-
-
Tujuan
-
Menguji respon logika dengan memanipulasi nilai variabel input/output tanpa mengubah program.
-
-
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Pengujian pada Network Lain
-
-
Network 2
-
Variabel
MEMORY_PLC
di bagian tengah instruksi MOVE dipilih. -
Proses Modify value dilakukan untuk memberikan nilai sementara.
-
Format nilai disesuaikan dengan tipe data variabel (misalnya integer, real, atau boolean).
-
-
Indikasi Online
-
Jalur aktif (warna biru) menunjukkan instruksi sedang dieksekusi sesuai kondisi saat ini.
-
Perubahan nilai langsung memengaruhi logika berikutnya.
-
-
Gambar Pertama (Bagian Atas) – Akses Menu Modify
-
-
Kondisi Online Monitoring
-
PLC sudah berada pada mode online, terlihat dari garis hijau di ladder diagram yang menandakan sinyal aktif.
-
Program yang dipantau adalah
PROGRAM_LOGIC
.
-
-
Network 2
-
Pada instruksi
MOVE
, variabelMEMORY_PLC
diklik kanan. -
Dari menu konteks yang muncul, dipilih Modify Operand… untuk mengubah nilai variabel secara langsung.
-
Langkah ini memungkinkan teknisi menguji perubahan logika tanpa harus mengunduh ulang program.
-
-
Gambar Kedua (Bagian Bawah) – Mengubah Nilai Operand
-
-
Jendela Modify
-
Field Operand menampilkan alamat variabel yang akan diubah, yaitu
MEMORY.READONLY_DB_01.T_NC
. -
Data Type: menyesuaikan tipe data variabel (misalnya integer, real, boolean).
-
Modify value: nilai baru yang akan dimasukkan.
-
Format: pilihan format input (misalnya DEC untuk desimal).
-
-
Eksekusi
-
Setelah nilai baru dimasukkan, tombol OK ditekan.
-
Nilai variabel pada PLC akan langsung berubah dan memengaruhi kondisi logika di ladder diagram.
-
-
Gambar – Monitoring dan Modifikasi Nilai Tag di TIA Portal
Kondisi Online Monitoring
PLC CPU 1214C DC/DC/DC sudah berada pada mode online, terlihat dari garis hijau pada ladder diagram yang menandakan sinyal aktif sedang mengalir.
Program yang dipantau berada di blok PROGRAM_LOGIC pada OB1.
Network 3
Pada instruksi perbandingan >=I
, logika membandingkan nilai tertentu dengan konstanta untuk mengontrol coil OUTPUT_RELAY_01 pada alamat %Q1.1
. Garis hijau menunjukkan kondisi logika sedang terpenuhi.
Network 4
Terdapat instruksi MOVE (MOVW) yang memindahkan nilai dari variabel MEMORY_RELAY_01 ke alamat output. Variabel MEMORY_RELAY_01 ini diklik kanan, lalu dari menu konteks dipilih Modify Operand… untuk mengubah nilainya secara langsung.
Jendela Modify akan terbuka, memungkinkan teknisi memasukkan nilai baru, misalnya 0.5
dengan tipe data Real.
Fungsi Langkah Ini
Perubahan nilai tag secara online memungkinkan teknisi menguji logika dan respon sistem tanpa harus mengunduh ulang program ke PLC, sehingga proses debugging dan commissioning menjadi lebih cepat.
B. Konfigurasi WinCC Professional
- Di project yang sama, tambahkan WinCC Runtime Professional.
- Atur PC Station IP Address (misal: 168.0.10).
- Buat koneksi komunikasi S7 Connection antara PLC dan WinCC.
- Lakukan Test Connection untuk memastikan status “Connected”.
Gambar – Menambahkan PC Station pada WinCC Professional di TIA Portal
Tampilan gambar menunjukkan langkah konfigurasi PC Station di TIA Portal untuk komunikasi WinCC Professional dengan PLC Siemens.
-
Project Tree di sebelah kiri menunjukkan proyek bernama KONFIGURASI WINCC PRO, di mana bagian Devices sudah memiliki satu PLC yang dikonfigurasi.
-
Menu Add new device sedang digunakan, dan kategori PC Systems dipilih untuk menambahkan perangkat komputer ke dalam proyek.
-
Pada daftar pilihan, SIMATIC PC Station dipilih sebagai tipe perangkat.
-
Informasi perangkat, seperti Device name, Device, Article no., dan Version ditampilkan di sisi kanan jendela.
-
Tombol OK di pojok kanan bawah (diberi kotak merah) digunakan untuk menambahkan perangkat ini ke proyek.
Fungsi Langkah Ini
Penambahan SIMATIC PC Station merupakan tahap awal dalam integrasi WinCC Professional ke dalam proyek TIA Portal. PC Station akan berfungsi sebagai HMI/SCADA yang melakukan monitoring, kontrol, dan pengelolaan data dari PLC Siemens.
Bagian Atas (Konfigurasi IP PC Station / WinCC Runtime Professional)
-
Menambahkan PC Station
-
Di panel kanan (Catalog), dipilih PC Station → WinCC RT Professional kemudian drag & drop ke area Devices.
-
-
Konfigurasi Antarmuka Jaringan
-
Klik ikon PC station (Network interface) pada tampilan perangkat.
-
Pada tab Properties, masuk ke Ethernet addresses.
-
Atur IP Address dan Subnet Mask sesuai dengan jaringan PLC (contoh: IP =
192.168.1.2
, Subnet Mask =255.255.255.0
). -
Pastikan pilihan Use IPv4 protocol aktif.
-
Bagian Bawah (Menghubungkan PLC dengan WinCC Professional)
-
Tampilan Network View
-
Tampilkan Network view untuk melihat hubungan perangkat.
-
Klik dan hubungkan port jaringan PLC ke port jaringan PC Station.
-
-
Konfigurasi Keamanan PLC
-
Pilih PLC pada panel kiri (Devices).
-
Pada tab Properties → Protection & Security, atur Security settings wizard jika diperlukan.
-
Bisa diaktifkan perlindungan project dan data PLC untuk keamanan komunikasi.
-
Inti dari gambar ini:
-
Langkah pertama adalah menambahkan PC Station dengan WinCC RT Professional ke dalam project.
-
Kemudian mengatur IP Address pada PC Station agar satu subnet dengan PLC.
-
Terakhir, menghubungkan PLC dan PC Station di Network view agar keduanya dapat saling berkomunikasi untuk kebutuhan SCADA/HMI.
Bagian 1 – TIA Portal: Pengaturan Connections
-
Lokasi di TIA Portal: Bagian ini menunjukkan tab Connections pada konfigurasi proyek.
-
Langkah yang dilakukan:
-
Memilih device SIMATIC PC Station – WinCC RT Professional pada panel Project Tree.
-
Menambahkan koneksi baru antara PC Station (HMI) dengan PLC.
-
Menentukan:
-
Communication type: Industrial Ethernet
-
Station: WinCC RT Professional
-
Partner: PLC (contoh: CPU 1512SP-1 PN)
-
PG/PC Interface yang digunakan: TCP/IP.
-
-
Menentukan IP address perangkat sesuai konfigurasi PLC.
-
Bagian 2 – Windows Control Panel: Pengaturan PG/PC Interface
-
Lokasi di Windows: Menu Control Panel → Set PG/PC Interface.
-
Langkah yang dilakukan:
-
Membuka pengaturan Set PG/PC Interface.
-
Memilih driver komunikasi TCP/IP (Auto) untuk koneksi Ethernet.
-
Menggunakan protokol komunikasi S7 Protocol Suite (ISO/TCP).
-
Menetapkan driver yang sama seperti yang dikonfigurasi di TIA Portal agar komunikasi dapat berjalan.
-
Inti Proses:
Gambar ini menggambarkan tahapan penting untuk memastikan WinCC Professional dapat berkomunikasi dengan PLC Siemens melalui Industrial Ethernet, yaitu:
-
Pengaturan koneksi di TIA Portal.
-
Sinkronisasi pengaturan PG/PC Interface di Windows.
C. Pembuatan Tag & Layar
- Buat PLC Tags di TIA Portal (misalnya Start_Motor, Status_Motor).
- Mapping Tag ke WinCC Tags.
- Buat Screen di WinCC:
- Tombol Start/Stop motor.
- Lampu indikator status.
- Nilai analog (misalnya suhu/tekanan).
- Simpan dan compile project.
Deskripsi Gambar – Komunikasi WinCC Professional dengan PLC Siemens di TIA Portal
Gambar yang ditampilkan menunjukkan langkah-langkah konfigurasi komunikasi dan pembuatan tampilan HMI di WinCC Professional untuk berkomunikasi dengan PLC Siemens menggunakan TIA Portal.
Bagian Atas (Gambar 1) – Konfigurasi Koneksi HMI ke PLC
-
Pengaturan Connection
-
Pada tab Connections, terlihat ada koneksi dari HMI Runtime (WinCC RT Professional) ke PLC SIMATIC S7-1200.
-
Parameter koneksi meliputi Communication driver (misalnya “S7-1200”) dan pengaturan alamat.
-
-
Assign HMI to PLC
-
Di bagian parameter koneksi, dilakukan pengaturan Access point (misalnya
S7ONLINE
) agar HMI dapat mengakses data PLC. -
Terdapat garis penghubung antara ikon HMI dan PLC yang menandakan hubungan komunikasi.
-
Bagian Bawah (Gambar 2) – Desain Tampilan HMI
-
Pembuatan Elemen Tampilan
-
Pada editor tampilan WinCC, dibuat objek I/O Field (kotak input/output) yang akan digunakan untuk menampilkan atau memasukkan nilai dari PLC.
-
Toolbox di sisi kanan memperlihatkan berbagai elemen visual HMI seperti tombol, indikator lampu, dan grafik.
-
-
Pengikatan Tag PLC ke Objek HMI
-
Pada properti objek I/O Field, bagian Process dipilih tag PLC dari daftar yang ada.
-
Daftar tag PLC (misalnya
PLC_1\Mx.y
) muncul dalam jendela Tag Browser, dengan informasi tipe data (Bool
,Int
, dll.) dan alamat memori PLC (%M0.0
,%MW2
, dll.). -
Tag yang dipilih akan menentukan data yang akan dibaca/dikirim antara HMI dan PLC.
-
D. Implementasi Alarm & Tren
- Buat Alarm Class di WinCC untuk kondisi tertentu (misalnya suhu > 80°C).
- Tambahkan Trend View untuk memonitor nilai analog secara real-time.
- Aktifkan Data Logging untuk penyimpanan historis.
E. Pengujian
- Jalankan WinCC Runtime.
- Uji tombol kontrol motor.
- Amati indikator dan tren nilai sensor.
- Uji alarm dengan memicu kondisi batas.
5. Keselamatan Kerja
- Pastikan semua sambungan kabel aman dan sesuai spesifikasi.
- Hindari mengubah parameter PLC yang dapat mengganggu proses produksi nyata.
- Gunakan mode simulasi jika perangkat fisik tidak tersedia.
6. Tugas & Evaluasi
- Buat antarmuka WinCC yang menampilkan minimal 5 tag digital dan 3 tag analog.
- Implementasikan 2 alarm (1 high limit, 1 low limit).
- Buat tren historis minimal untuk 2 variabel.
- Jalankan dan dokumentasikan hasil pengujian dalam bentuk laporan singkat.
7. Pertanyaan Diskusi
- Apa perbedaan antara WinCC Professional dan WinCC Advanced?
- Mengapa penting melakukan pengujian koneksi sebelum runtime?
- Bagaimana metode pengamanan komunikasi antara SCADA dan PLC di jaringan industri?