Addressing I/O pada PLC

Addressing I/O pada PLC adalah cara memetakan input fisik (sensor, saklar) dan output fisik (aktuator) ke alamat dalam memori PLC. Setiap titik I/O akan memiliki alamat unik agar program PLC dapat membaca (input) atau menulis (output) data dengan benar. Pada umumnya, PLC modern menggunakan konvensi khusus untuk menyebut alamat input (misal “I” atau “X”) dan output (“Q” atau “Y”), serta menyertakan nomor modul, byte, dan bit. Berikut adalah tinjauan konsep umum dan cara penulisan alamat I/O untuk lima vendor PLC utama:

1. Konsep Dasar Addressing I/O PLC

Secara umum, PLC memiliki process image untuk I/O: pada awal siklus scan, CPU membaca semua input fisik ke dalam area memori I (input image) dan menulis keluaran dari area memori Q (output image) ke perangkat fisik. Alamat input biasanya diawali huruf I, dan alamat output diawali Q (atau variasinya). Alamat tersebut terdiri dari nomor byte dan bit, misalnya I0.3 berarti input byte 0, bit 3. Data I/O digital biasanya dalam satu bit, sedangkan I/O analog dapat menggunakan kata (16-bit) seperti IW atau QW. Sebagai catatan, di beberapa PLC (mis. Siemens), pengalamatan default mengacu pada process image; untuk mengakses langsung perangkat keras fisik dapat digunakan notasi khusus (misalnya menambahkan sufiks :P)[1].

2. Siemens (S7-1200/S7-1500)

  • Format Alamat: Masukan digital diberi alamat I (Input), keluaran Q (Output). Misalnya 0 untuk bit 0 pada byte pertama, Q1.7 untuk bit 7 pada byte kedua. Contoh: CPU Siemens S7-1200/1214 dengan 16 input digital memetakan alamat dari I0.0 sampai I1.7 (16 bit) dan output Q0.0–Q1.7 (10 output aktif)[2].
  • Byte & Bit: Setiap modul I/O menyediakan byte-byte berisi 8 bit. Notasi seperti 5 artinya byte ke-2, bit ke-5.
  • Proses Image vs Peripheral: Nilai I*/Q* merujuk ke process image. Untuk langsung memaksa/periksa I/O fisik, tambahkan sufiks 😛 (misal 3:P)[1].
  • Penulisan di TIA Portal: Biasanya cukup menulis 3, tanpa simbol %. Penggunaan nama simbolik (tag) lebih disarankan di TIA Portal, namun alamat absolut tetap dapat ditampilkan.
  • Contoh Alamat: 3 (input byte 0 bit 3), Q1.7 (output byte 1 bit 7).

siemens

Contoh Tabel Alamat Siemens:

Contoh Alamat Keterangan
I0.0 Masukan digital, byte 0 bit 0
I0.7 Masukan digital, byte 0 bit 7
I1.0 Masukan digital, byte 1 bit 0
Q0.0 Keluaran digital, byte 0 bit 0
Q1.7 Keluaran digital, byte 1 bit 7
PIW10 Peripheral analog input word pada byte 10 (bypass proses image)

Tips (Siemens): Gunakan penamaan simbolik (tag) di TIA Portal untuk memudahkan pemrograman. Ingat bahwa tanpa :P, alamat I/Q mengacu ke image buffer.

[1][2]

3. Allen-Bradley (ControlLogix/CompactLogix)

  • Format Alamat: Allen-Bradley (Rockwell) tradisional menggunakan format I:, O:, atau B3: untuk mengakses file gambar I/O. Pada sistem modern (Logix5000), setiap modul I/O lokal tetap memiliki alamat dasar seperti I:Slot/Word.Bit untuk input dan O:Slot/Word.Bit untuk output. Misalnya I:1.0 adalah word 0 (16 bit) pada slot 1; I:1.0/3 adalah bit 3 dari word itu.
  • File Number: Secara konvensional file 1 adalah input, file 0 output (lihat juga B3:file untuk status). Setiap word input/output berisi 16 bit[3].
  • Slot dan Channel: Slot menyatakan posisi modul dalam chassis, Bit menyatakan offset bit. Contoh: modul input pada slot 5, bit 6 (word 3 bit 6) diberi alamat I:5.3/6; keluaran pada bit yang sama adalah O:5.3/6[4].
  • Alias Tag: Di Studio 5000 modern, kita biasanya membuat tag I/O otomatis, tapi format berikut tetap berguna untuk referensi listrik atau pendukung legacy.
  • Contoh Alamat: I:5.3 (seluruh word 3 dari slot 5, input), I:5.3/6 (bit 6 dalam word 3 slot 5), O:2.1/0 (bit 0 dari word 1 di slot 2, output).

    ab IO

Contoh Tabel Alamat Allen-Bradley:

Contoh Alamat Keterangan
I:5.3 Masukan, slot 5, word 3 (16-bit)
I:5.3/6 Masukan, slot 5, word 3, bit 6
O:5.3 Keluaran, slot 5, word 3
O:5.3/6 Keluaran, slot 5, word 3, bit 6

[3][4]

4. Schneider Electric (Modicon M340/M580)

  • Format Alamat: PLC Schneider (Modicon) menggunakan format IEC dengan prefiks seperti %I, %O, %Q, %M. Misalnya %I untuk input digital (bit), %IW untuk input analog (word 16-bit), %Q atau %O untuk output digital, %MW untuk output analog/memori kata[5].
  • Topological Addressing: Alamat I/O ditentukan dalam konfigurasi IO Mapping (topological), bukan otomatis oleh posisi slot. Masing-masing modul mendapat rentang alamat yang dipilih. Sebagai contoh, alamat %I0.2.0 bisa merujuk ke masukan bit ke-0 pada modul ke-3 (slot 2) di rack 0[5]. (Catatan: beberapa referensi lama menyebut alamat numeric seperti 1xxxx untuk %I, 3xxxx untuk %IW, 0xxxx/%Q untuk keluaran, dll. Ini disederhanakan di antarmuka Unity Pro.)
  • Rack/Slot/Channel: Notasi umum: %I<Rack>.<Slot>.<Channel> misalnya %I0.2.3. Rack utama biasanya 0 dan kadang tidak ditulis. Kanal dimulai dari 1 dalam software. %I0.2.0 berarti rack 0, slot 2, kanal 0 (bit pertama)[5].
  • Contoh Alamat: %I0.2.0 (input kanal 0 di slot 2, rack 0), %IW1.0 (misal masukan analog word di slot 1), %Q0.3.0 (output kanal 0 di slot 3).

Contoh Tabel Alamat Schneider:

Contoh Alamat Keterangan
%I0.2.0 Masukan digital, rack 0, slot 2, kanal 0
%IW0.4.3 Masukan analog (16-bit), rack 0, slot 4, kanal 3
%Q0.1.0 Keluaran digital, rack 0, slot 1, kanal 0
%MW1.0 Memori kata atau keluaran analog, slot 1

[5]

5. Mitsubishi (FX/Q Series)

  • Format Alamat: PLC Mitsubishi MELSEC menggunakan X untuk input digital (24V DC tipe NPN/PNP) dan Y untuk output digital (DC/AC). Sebagai contoh, X0, X1, … menandakan masukan, Y0, Y1, … menandakan keluaran. Pada PLC seri FX, angka X dan Y biasanya dalam format oktal. (Tidak ada angka 8 atau 9 – setelah X7 berikutnya adalah X10 (okt) yang berarti X8 decimal)[6][7].
  • Modul Extension: Pada FX, modul tambahan dinomori berurutan. Misal FX3U-32M memiliki input X000–X017 (16 titik) dan output Y000–Y017 (16 titik) seperti terlihat dalam dokumentasi[7]. Seri Q (modul lebih lanjut) juga menggunakan X dan Y untuk diskrit, dan biasanya terdaftar berurutan (misalnya X0, X1, dst.) dalam GX Works.
  • Contoh Alamat: Pada FX: X000 (masukan bit 0), X007 (bit 7), Y000 (keluaran bit 0), Y007. (Misal FX3U-16M: X000–X007, Y000–Y007[7].)
  • Kata dan Bit: Untuk instruksi, X0, Y0 cukup mewakili bit. Data analog/word Mitsubishi (D register) menggunakan D (misal D0), namun ini di luar I/O fisik.

    gxwork

  • Contoh Tabel Alamat Mitsubishi:
Contoh Alamat Keterangan
X000 Masukan digital bit 0 (FX3U)
X007 Masukan digital bit 7 (FX3U)
Y000 Keluaran digital bit 0 (FX3U)
Y007 Keluaran digital bit 7 (FX3U)
X010 Masukan digital bit 8 (X10 oktal = 8 dec)

[7]

6. Omron (CJ/CS/NX Series)

  • Format Alamat: Omron menggunakan area memori CIO (Common I/O). Bit masukan ditandai X, keluaran Y. Dalam pemrograman Sysmac (CX-Programmer/Works), sering digunakan notasi %IX dan %QX. Misalnya %IX0.0 artinya input bit 0 pada word 0, %QX1.7 output bit 7 pada word 1. Beberapa referensi menyebut format umum 0–IX127.7 untuk input dan QX0.0–QX127.7 untuk output, menunjukkan slot hingga 127 (per modul ekspansi)[8]. Dalam diagram ladder, sering ditulis X0.0, Y1.7, dsb.
  • Slot/Unit: Slot input diadopsi ke alamat CIO berurutan; misalnya modul di slot 1 akan mulai pada alamat word setelah yang dipakai CPU. (Catatan: karena dokumentasi resmi sulit diakses online, detail persisnya dapat berbeda per model. Namun secara umum konsep %IX/%QX ini berlaku.)
  • Contoh Alamat (Ilustrasi): %IX0.0 (input pertama di word 0), %IX0.3 (input bit 3 di word 0), %QX1.0 (output bit 0 di word 1), dst.
  • Catatan (Omron): Daftar alamat sebenarnya dilihat di CX-Programmer setelah konfigurasi I/O. Prefix %I/%Q dan %IX/%QX digunakan untuk membedakan tipe data. Panduan Omron mensyaratkan bit ditulis sebagai IX dengan format Bit (CH = channel/word, Bit = bit) dalam field address.

Contoh Tabel Alamat Omron (contoh umum):

Contoh Alamat Keterangan
%IX0.0 Masukan bit 0 pada word 0 (CIO)
%IX0.7 Masukan bit 7 pada word 0
%IX1.0 Masukan bit 0 pada word 1
%QX0.0 Keluaran bit 0 pada word 0
%QX1.7 Keluaran bit 7 pada word 1

(Contoh di atas bersifat ilustrasi; konvensi konkret tergantung model dan konfigurasi)

Catatan: Format alamat I/O Omron tidak ditemukan secara eksplisit di sumber daring yang diakses. Informasi di atas berdasarkan praktek umum pemrograman Omron Sysmac (CX/YS) dan dokumentasi internal perusahaan. Sumber resmi Omron sebaiknya dikonsultasikan untuk detail pasti.

Ringkasan dan Tips per Vendor

  • Siemens: Gunakan I/Q ditambah byte/bit (seperti 0). Ingat proses image vs peripheral (:P untuk akses langsung)[1]. Dalam TIA Portal, utamakan tag simbolik.
  • Allen-Bradley: Format I:slot/bit dan O:slot/bit (mis. I:5.3/6). File 1 = input, file 0 = output[3][4]. Studio 5000 lebih menggunakan tag, tapi pahami format legacy untuk troubleshoot.
  • Schneider: Penggunaan %I/%Q dan %IW/%QW. Alamat ditentukan di IO Mapping (slot tidak otomatis). Contoh %I0.2.0 (rack0 slot2 kanal0)[5]. Perhatikan bahwa penomoran kanal sering dimulai 1, bukan 0.
  • Mitsubishi: Alamat diskrit mulai dengan X (input) dan Y (output) – angka dalam oktal pada seri FX. Contohnya X000 … X017 (FX3U-32M)[7]. Ingat aturan nomor oktal (tidak ada 8,9).
  • Omron: Gunakan %IX dan %QX untuk bit I/O. Misalnya %IX0.3, %QX0.1. Word (kata) menggunakan W (mis. R, D area untuk data non-I/O). Dokumentasi resmi Omron diperlukan untuk rincian lengkap.

Dengan pemahaman masing-masing format di atas, pemula dapat mulai menulis dan membaca alamat I/O pada berbagai PLC. Pastikan selalu merujuk ke dokumentasi resmi vendor untuk detail modul spesifik, karena setiap seri dan generasi PLC bisa memiliki nuansa alamat yang berbeda.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *