Tutorial File Sharing dan Remote Access di Windows dan Linux

Berbagi file dan akses jarak jauh (remote) memungkinkan kita bekerja lintas perangkat dengan mudah, baik di jaringan lokal (LAN) maupun internet. Pada sistem Windows dan Linux, terdapat berbagai protokol dan layanan untuk tujuan ini, seperti SMB/CIFS (Samba), NFS, FTP, RDP, SSH, VNC, serta layanan cloud (Google Drive, Dropbox, Nextcloud). Berikut tutorial lengkap langkah demi langkah untuk pengguna pemula hingga menengah, termasuk konfigurasi keamanan dasar dan contoh implementasi.
- Berbagi File di Jaringan Lokal (LAN)
Windows ke Windows (SMB/CIFS)
Di Windows, protokol berbagi file standar adalah SMB/CIFS. Kita bisa berbagi folder melalui File Explorer atau perintah Command Prompt:
- Via File Explorer: Klik kanan folder → Give access to → Specific people… lalu pilih user jaringan atau Everyone. Windows akan membuat share SMB dengan izin yang ditentukan.
- Via Command Prompt: Contohnya, net share DataShare=C:\Data akan membuat folder C:\Data tersedia sebagai share bernama “DataShare”. Perintah ini setara dengan meng-setup share tanpa GUI. Setelah share dibuat, folder muncul di \\nama-komputer\ atau \\alamat-IP\ di komputer lain.
Tips: Pastikan Network discovery aktif (Settings → Network & Internet → Status → Sharing options) agar PC lain bisa melihat share Anda. Jika diperlukan, nonaktifkan password protected sharing agar tidak perlu memasukkan password setiap kali. Namun, tetap utamakan keamanan dengan akun khusus atau membatasi user.
Linux ke Windows (Samba/SMB)
Linux dapat berbagi folder menggunakan Samba (implementasi SMB di Linux). Misalnya pada Ubuntu:
sudo apt update sudo apt install samba
Setelah terpasang, buat direktori yang ingin dibagi (mis. /home/user/sambashare/) dan tambahkan konfigurasi di /etc/samba/smb.conf:
[sambashare] comment = Berbagi Folder path = /home/user/sambashare read only = no browsable = yes
Simpan dan restart layanan Samba:
sudo service smbd restart
Atur password Samba untuk user Linux dengan sudo smbpasswd -a username. Sekarang dari Windows, buka File Explorer dan di address bar ketik \\IP-Linux\sambashare. Masukkan kredensial Linux yang telah dibuat, dan folder tersebut akan muncul seperti drive jaringan. Samba memungkinkan kolaborasi lintas OS karena SMB sudah terintegrasi di Windows.
Linux ke Linux (NFS)
NFS (Network File System) adalah protokol umum untuk berbagi file antar Linux/UNIX. Untuk membuat server NFS di Ubuntu:
sudo apt update sudo apt install nfs-kernel-server
Edit /etc/exports untuk mendefinisikan direktori yang di-share, misalnya:
/srv/shared *(rw,sync,no_subtree_check)
Lalu jalankan:
sudo exportfs -a
Layanan NFS siap. Di sisi klien (Linux lain), install paket NFS client:
sudo apt install nfs-common
Buat titik mount lalu mount dari server:
sudo mkdir /mnt/shared sudo mount nama-host:/srv/shared /mnt/shared
atau tambahkan di /etc/fstab untuk otomatisasi. NFS memungkinkan file server Linux diakses seolah-olah direktori lokal. Kelebihan NFS: efisien untuk Linux ke Linux (tanpa overhead SMB), cocok untuk direktori home atau storage terpusat.
FTP (File Transfer Protocol)
FTP masih digunakan untuk mentransfer file (meski tidak terenkripsi secara default). Di Linux misalnya, kita bisa pasang vsftpd:
sudo apt update sudo apt install vsftpd
Kemudian konfigurasi di /etc/vsftpd.conf sesuai kebutuhan (disable anonymous, enable local users, dsb). Restart layanan FTP. Dari Windows atau klien lain, bisa menggunakan client FTP (misal FileZilla) untuk menghubungi server dengan ftp://IP-server. Ingat: FTP standar tidak mengenkripsi data; untuk keamanan gunakan FTPS (FTP over TLS) atau SFTP (protokol FTP di atas SSH). Misalnya, DigitalOcean menyarankan membuka port 20,21 dan range pasif 40000-50000 jika menggunakan TLS di vsftpd.
- Remote Access ke Komputer
RDP (Remote Desktop Protocol)
RDP adalah protokol bawaan Windows untuk akses desktop grafis. Di Windows: aktifkan Remote Desktop lewat Settings → System → Remote Desktop → On (atau Control Panel → System → Allow remote access). Pastikan user yang akan remote ada pada daftar yang diizinkan. Jika Windows menggunakan Home Edition, Anda perlu menginstal aplikasi RDP pihak ketiga (alternatif populer adalah TeamViewer, AnyDesk) karena fitur RDP server hanya di Pro/Enterprise.
Setelah diaktifkan, dari komputer klien (Windows atau Mac) buka Remote Desktop Connection (mstsc) dan masukkan IP/hostname PC tujuan. Di Android/iOS, instal Microsoft Remote Desktop app, tekan tombol “+” → Desktop, lalu masukkan nama PC atau IP dan kredensial login Windows. Misalnya, ketik 192.168.1.10:3389 sebagai PC name. Aplikasi ini memungkinkan Anda mengontrol desktop Windows dari smartphone. Jangan lupa konfigurasi router/firewall jika ingin akses dari luar LAN (port forwarding TCP 3389) serta gunakan fitur Network Level Authentication untuk keamanan koneksi RDP.
SSH (Secure Shell)
SSH memberikan akses command-line aman ke Linux. Di Linux (Ubuntu/Debian): instal OpenSSH server dengan sudo apt install openssh-server. Service sshd akan aktif, mendengarkan port 22. Dari komputer lain (Linux/Windows), gunakan ssh user@IP-server untuk login. Misalnya, di Windows Command Prompt (atau PowerShell) ketik ssh myuser@192.168.1.5 jika OpenSSH Client sudah terpasang.
Di Windows 10/11: fitur OpenSSH sekarang tersedia. Di Settings → Apps → Optional Features, pilih “Add a feature” dan instal OpenSSH Server. Setelah itu, jalankan layanan sshd (misal via Services: set OpenSSH SSH Server ke Startup Automatic dan Start). Sekarang Windows bisa diakses via SSH juga. Gunakan autentikasi password atau lebih aman lagi dengan SSH key publik. SSH sudah mengenkripsi semua data, sehingga aman untuk remote shell atau transfer file (SFTP) tanpa konfigurasi tambahan.
VNC (Virtual Network Computing)
VNC adalah protokol desktop sharing yang bersifat lintas-platform. Beberapa server VNC populer di Linux misalnya TigerVNC atau TightVNC, dan di Windows ada RealVNC atau UltraVNC. Untuk setup di Linux (contoh Ubuntu/GNOME), instal TigerVNC:
sudo apt install tigervnc-standalone-server tigervnc-common
Jalankan server VNC dan atur password akses VNC. Di Windows, download dan pasang TightVNC atau RealVNC, lalu konfigurasi password dan izin akses. Untuk mengakses GUI, gunakan klien VNC dan sambungkan ke IP-server:5901. Catatan: VNC biasa tidak terenkripsi – dianjurkan di-tunnel melalui SSH jika koneksi lintas internet, atau aktifkan opsi enkripsi di pengaturan VNC jika ada. VNC berguna bila Anda perlu tampilan desktop penuh dari jarak jauh, selain RDP.
- Berbagi File Lewat Layanan Cloud
Layanan cloud memudahkan akses file dari mana saja tanpa konfigurasi jaringan rumit. Tiga contoh umum: Google Drive, Dropbox, dan Nextcloud.
- Google Drive: menawarkan 15 GB gratis (bersama Gmail/Photos). Anda dapat membagi file dan folder lewat web interface atau aplikasi Drive for Desktop (Windows/Mac). Namun, Google tidak menyediakan aplikasi resmi untuk Linux. Di Linux, alternatifnya bisa mount Google Drive menggunakan GNOME Online Accounts (GNOME file manager akan menampilkan Drive sebagai network folder) atau rclone (command-line untuk sinkronisasi). Contoh, dengan rclone:
-
rclone config # ikuti instruksi menambahkan Google Drive
-
rclone mount remote: ~/gdrive
Selesai, Anda bisa mengakses isi Drive di folder lokal. Di Windows/Mac, cukup install aplikasi Google Drive biasa.
- Dropbox: punya aplikasi resmi di Windows, Mac, juga Linux. Anda dapat membagikan file dengan membuat link share atau folder bersama (shared folder). Misalnya, di Windows pasang Dropbox desktop, maka folder Dropbox di File Explorer tersinkronisasi otomatis. Di Linux, install Dropbox dengan mengunduh daemon resmi atau melalui repositori. Pengaturan sharing serupa – klik kanan folder Dropbox, Share → masukkan email teman atau dapatkan link publik. Dropbox juga mendukung backup otomatis screenshot atau file ke cloud.
- Nextcloud (self-hosted): solusi open-source untuk membuat cloud pribadi. Anda bisa pasang Nextcloud di server Linux (di kantor atau rumah). Cara termudah: gunakan snap di Ubuntu/Debian:
-
sudo snap install nextcloud
Paket Snap Nextcloud sudah bundel LAMP stack siap pakai, mengelola sertifikat HTTPS (LetsEncrypt) secara otomatis. Setelah instalasi, buka browser dan akses https://server-anda/, lakukan setup admin dan database. Antarmukanya berbasis web: login, kemudian Anda bisa upload, hapus, atau bagikan file lewat browser. Misalnya, klik nama file → Copy share link untuk membagikannya. Nextcloud juga menyediakan aplikasi sinkronisasi desktop dan mobile. Berikut contoh tangkapan layar antarmuka Nextcloud:
Gambar: Layar login Nextcloud (akses web cloud sendiri).
Gambar: Antarmuka web Nextcloud (halaman Files) – panel kiri berisi menu aplikasi, bagian tengah daftar file, kanan atas profil pengguna. Di sini Anda dapat menambah, menghapus, dan membagikan file.
Nextcloud mendukung juga plugin/ekstensi, sharing kolaboratif, dan keamanan tinggi (HTTPS wajib). Untuk mengakses dari jarak jauh, atur port forwarding HTTPS (443) dan gunakan DNS dinamis jika perlu.
- Pengaturan Hak Akses dan Keamanan
Agar sharing/remote aman, perhatikan aspek keamanan berikut:
- Firewall: Aktifkan firewall baik di Windows maupun Linux. Di Linux (Ubuntu) bisa gunakan UFW. Misalnya, setelah pasang Samba, jalankan sudo ufw allow samba agar traffic SMB (port 137-139,445) diizinkan. Untuk SSH, sudo ufw allow 22; untuk RDP (Linux XRDP) sudo ufw allow 3389; untuk Nextcloud (HTTPS) sudo ufw allow 80,443. Di Windows, pastikan Windows Defender Firewall mengizinkan aplikasi/port yang dibutuhkan. Contoh:
netsh advfirewall firewall set rule group="remote desktop" new enable=Yes
untuk mengizinkan RDP melalui firewall. Selalu periksa status (contoh: ufw status verbose) setelah konfigurasi.
- Autentikasi: Batasi akses hanya pada pengguna yang diizinkan.
- Windows/Samba: gunakan akun Windows atau akun Samba (smbpasswd). Jangan share ke “Everyone” jika tidak perlu.
- SSH/VNC/RDP: pakai password kuat dan pertimbangkan autentikasi dua-faktor (2FA) jika ada. Untuk SSH, gunakan key-based authentication daripada password untuk keamanan lebih.
- Cloud: Nextcloud/Dropbox/Drive memiliki mekanisme login/2FA mereka masing-masing.
- Enkripsi: Selalu utamakan enkripsi saat menggunakan jaringan publik.
- SSH/RDP: data sudah terenkripsi end-to-end. Untuk RDP, aktifkan Network Level Authentication (NLA) agar sambungan hanya terbentuk saat pengguna sudah diautentikasi.
- FTP: hindari FTP biasa, gunakan FTPS (FTP over SSL/TLS) atau SFTP (via SSH). Misalnya, di vsftpd aktifkan opsi SSL/TLS untuk mengenkripsi koneksi.
- SMB: versi modern (SMB3+) mendukung enkripsi, tapi untuk penggunaan rumahan biasanya LAN dianggap cukup aman.
- Nextcloud/Web: pastikan web server menggunakan HTTPS (SSL/TLS). Snap Nextcloud telah dapat sertifikat otomatis; jika manual, pasang sertifikat (Let’s Encrypt atau self-signed) agar data dikirim terenkripsi.
- Studi Kasus Implementasi Sederhana
- Berbagi Folder Kerja Linux ke Windows di Jaringan Rumah
Misalkan ada PC Linux (Ubuntu) dan notebook Windows di satu router Wi-Fi. Langkah:
- Di Linux (server Samba):
- Pasang Samba: sudo apt install samba.
- Buat folder kerja, misal /home/user/workshare.
- Tambahkan konfigurasi di /etc/samba/smb.conf:
[workshare] path = /home/user/workshare read only = no browsable = yes
-
- Restart Samba: sudo systemctl restart smbd.
- Set smbpasswd: sudo smbpasswd -a userlinux. Beri password.
- Tambahkan firewall rule: sudo ufw allow samba.
- Di Windows (klien):
- Buka File Explorer, di address bar ketik \\IP-Linux\workshare (gunakan IP komputer Linux).
- Saat diminta, masukkan user/password Samba (atau Windows jika di-bridge).
- Folder Samba Linux akan terbuka. Klik kanan → Map network drive untuk membuat drive jaringan di Windows.
Sekarang Windows dapat menyimpan/membaca file di folder Linux seolah-olah lokal. Jangan lupa cek permission Linux (owner dan mode) agar user Samba punya akses tulis.
- Mengakses Desktop Windows dari Ponsel Menggunakan RDP
Untuk mengontrol PC Windows 10/11 lewat Android:
- Siapkan Windows:
- Pastikan Windows edisi Pro/Enterprise. Aktifkan Remote Desktop: Settings → System → Remote Desktop → On.
- Catat IP Windows (bisa ipconfig).
- Atur Windows agar tidak sleep (agar selalu online).
- (Opsional) Siapkan Dynamic DNS atau tunneling jika ingin akses dari luar jaringan rumah.
- Di Ponsel Android/iOS:
- Pasang Microsoft Remote Desktop dari Play Store/App Store.
- Buka aplikasinya, tekan “+” → Desktop. Masukkan PC name: 192.168.1.100 (IP Windows) atau hostname. Pilih user account Windows untuk login.
- Simpan dan sambung. Jika berhasil, layar Windows muncul di ponsel Anda (tekan tombol kiri atas untuk menampilkan menu RDP).
- Troubleshoot: bila gagal koneksi (error firewall atau “NLA”): pastikan RDP di Windows aktif, port 3389 terbuka, dan credensial benar. Pesan kesalahan “0xf07” biasanya berarti password perlu di-reset.
Cara ini memudahkan akses cepat ke PC tanpa monitor, bahkan di luar rumah (gunakan jaringan seluler + pengaturan port forwarding/VPN).
- Menyiapkan Server Nextcloud Pribadi di Linux untuk Akses File Jarak Jauh
Contoh: ingin cloud storage sendiri agar bisa upload/download file kapan saja.
- Instalasi Nextcloud (Ubuntu 22.04+):
- Jalankan sudo snap install nextcloud (memerlukan snapd). Paket Snap ini otomatis menginstall Apache, PHP, database, dsb.
- Jalankan sudo nextcloud.enable-https self-signed untuk membuat sertifikat SSL self-signed (atau gunakan letsencrypt jika domain Anda terhubung internet).
- Konfigurasi Awal:
- Buka browser, akses https://IP-server/ atau https://domain-anda/.
- Buat akun admin Nextcloud dan database (Snap menyiapkan MariaDB otomatis).
- Pada laman utama (Files), unggah file percobaan, buat folder, atau atur sharing. Di sini Anda bisa menambah/menghapus/membagikan file dengan user lain.
- Akses dari Jarak Jauh:
- Forward port 443 dan 80 di router ke server Nextcloud. Jika IP berubah-ubah, gunakan layanan DNS dinamis (DDNS).
- Di luar rumah, akses via browser pada alamat domain Anda. Anda juga bisa instal Nextcloud app di Android/iOS untuk sinkronisasi otomatis.
- Pastikan backup data dan update sistem teratur.
Dengan Nextcloud pribadi, Anda memiliki kontrol penuh atas data (private cloud) namun tetap mudah diakses layaknya layanan komersial. Tutorial Nextcloud Snap resmi menyatakan paketnya sudah siap produksi lengkap dengan SSL dan update otomatis.
Tips Troubleshooting Umum
- Tidak bisa connect share: pastikan komputer tujuan menyala, berada di jaringan sama, dan share/protocol diaktifkan. Cek firewall di kedua ujung.
- Izin ditolak: periksa permission file/direktori serta username/password. Di Samba, jalankan testparm untuk mengecek sintaks smb.conf.
- Masalah Remote Desktop: di Windows, cek bahwa RDP diizinkan untuk akun Anda (SysProperties → Remote). Pastikan alamat IP benar dan port 3389 terbuka. Pada Android RDP, pesan error sering terkait password (perbarui password jika expired).
- Koneksi SSH gagal: periksa port (22) dan bahwa service sshd berjalan (sudo systemctl status sshd). Pastikan login/user exist. Perbolehkan melalui firewall (ufw allow ssh).
- Cloud sync tidak mau jalan: periksa ruang penyimpanan dan login Anda. Untuk Nextcloud, pastikan waktu sistem akurat (TLS memeriksa waktu server).
Kesimpulan
file sharing dan remote access di Windows dan Linux dapat dilakukan dengan banyak cara, tergantung kebutuhan Anda. Untuk LAN, protokol standar seperti SMB/Samba (Windows-Linux), NFS (Linux-Linux), dan FTP/SFTP sering dipakai. Untuk akses jarak jauh, RDP, SSH, dan VNC memberikan kendali desktop penuh ataupun akses terminal. Layanan cloud (Google Drive, Dropbox, Nextcloud) menyediakan alternatif tanpa konfigurasi jaringan langsung. Dalam semua kasus, jangan lupa mengatur hak akses (user/password), firewall, dan enkripsi (SSL/SSH) untuk keamanan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, pengguna pemula hingga menengah seharusnya bisa menyiapkan file sharing dan remote access yang fungsional dan aman di lingkungan Windows/Linux rumah atau kantor.
Sumber: Panduan resmi dan tutorial dari Microsoft, Ubuntu, RedHat, DigitalOcean, dan dokumentasi Nextcloud.