Factory Acceptance Test (FAT) dalam Instrumentasi

  1. Pengantar: Apa itu FAT?

FAT (Factory Acceptance Test) adalah tahap pengujian sistem kontrol dan instrumentasi yang dilakukan di workshop vendor atau integrator, sebelum sistem dikirim dan dipasang di plant.
Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa sistem sudah sesuai spesifikasi, aman, dan berfungsi dengan benar. Dengan FAT, masalah dapat ditemukan lebih awal, sehingga biaya dan waktu di lapangan bisa dihemat.

  1. Mengapa FAT Penting?

      • Mendeteksi masalah lebih awal: Kesalahan wiring, salah tag, atau logika PLC bisa ditemukan sebelum tiba di site.
      • Efisiensi biaya: Perbaikan di workshop jauh lebih murah daripada setelah sistem dipasang.
      • Meningkatkan kepercayaan: Memberikan keyakinan kepada klien bahwa sistem siap dioperasikan.
      • Dokumentasi resmi: Hasil FAT biasanya dituangkan dalam berita acara (FAT report) sebagai bukti kelayakan sistem.
  1. Apa Saja yang Dicek Saat FAT?

Selama FAT, tim proyek (vendor, integrator, dan perwakilan klien) akan memverifikasi poin-poin berikut:

      1. Loop Wiring & I/O Mapping
        • Verifikasi semua wiring loop dari terminal ke PLC I/O.
        • Pastikan input dan output sudah termapping sesuai dokumen I/O List.
      2. Device Tags & Signal Ranges
        • Setiap instrumen memiliki tag number unik.
        • Range sinyal (contoh: 4–20 mA, 0–10 V) harus sesuai dengan datasheet dan kebutuhan proses.
      3. PLC Logic, Alarms, & Interlocks
        • Uji logika ladder atau function block yang dibuat.
        • Pastikan alarm muncul sesuai kondisi abnormal.
        • Verifikasi interlock untuk keselamatan (contoh: motor tidak bisa start jika valve belum open).
      4. HMI Screens & Controls
        • Tampilan HMI diverifikasi: layout, warna, trend, dan alarm.
        • Tombol kontrol diuji (start/stop, open/close).
      5. Communication (Modbus, Profibus, Ethernet, dsb.)
        • Uji koneksi antar perangkat (PLC ↔ HMI ↔ SCADA ↔ DCS).
        • Pastikan data terbaca stabil dan konsisten.
  1. Proses FAT: Langkah Demi Langkah

      1. Persiapan Dokumen
        • I/O list, P&ID, Cause & Effect Diagram, Logic Narrative, HMI Design, dan Prosedur FAT.
      2. Persiapan Sistem
        • Rakit panel, pasang PLC, I/O modules, HMI, dan wiring sesuai desain.
      3. Simulasi Field Devices
        • Gunakan simulator (potensiometer, switch, signal generator) untuk menggantikan sensor/aktuator lapangan.
        • Misalnya: simulasi sinyal level transmitter 4–20 mA menggunakan signal calibrator.
      4. Pelaksanaan FAT
        • Jalankan semua test case: start/stop motor, alarm level, shutdown system, komunikasi antar node.
        • Catat hasil PASS/FAIL untuk setiap test.
      5. Review & Corrective Action
        • Jika ada error, perbaiki wiring atau logika program.
        • Ulangi test hingga semua sesuai spesifikasi.
      6. Dokumentasi FAT
        • Buat laporan hasil FAT berisi checklist, hasil uji, foto/video, dan berita acara.
  1. Best Practices dalam FAT

      • Selalu simulasi kondisi lapangan, bukan hanya menyalakan sistem. Misalnya simulasi sensor rusak, sinyal hilang, atau trip kondisi darurat.
      • Libatkan tim operasi & maintenance sejak FAT, agar mereka familiar dengan sistem baru.
      • Gunakan checklist standar agar semua poin penting tidak terlewat.
      • Waktu cukup untuk testing: Jangan terburu-buru, karena setiap error yang lolos akan jadi masalah besar di site.
  1. Contoh Kasus FAT

      • Kasus 1: Salah Mapping I/O
        Sebuah motor pompa tidak mau start saat FAT. Setelah ditelusuri, ternyata output PLC salah terhubung ke terminal lampu indikator, bukan ke contactor. Masalah ini langsung diperbaiki di workshop, sehingga commissioning di site berjalan mulus.
      • Kasus 2: Alarm Tidak Muncul
        Saat simulasi level tinggi pada tangki, alarm tidak tampil di HMI. Setelah dicek, ternyata range scaling di PLC salah. Perbaikan dilakukan, lalu alarm tampil normal.
  1. Kesimpulan

Factory Acceptance Test (FAT) adalah langkah krusial dalam proyek instrumentasi. Dengan FAT, sistem dapat diverifikasi sebelum dikirim ke lapangan, mengurangi risiko kegagalan, menghemat biaya, dan meningkatkan keselamatan.

Ingat: FAT bukan sekadar formalitas, tapi investasi penting untuk memastikan proyek berhasil.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *