Brand PLC yang kompatible dan berbasis softplc CODESYS

CODESYS adalah lingkungan pengembangan (IDE) terpadu berbasis standar IEC 61131-3 yang bersifat independen terhadap merek perangkat keras[1]. Berbagai PLC, PAC, dan sistem kontrol cerdas dari ratusan produsen dapat diprogram dengan CODESYS. IDE CODESYS mendukung kelima bahasa IEC 61131-3 (Instruction List, Structured Text, Ladder Diagram, Function Block Diagram, Sequential Function Chart) serta bahasa grafis Continuous Function Chart[2]. Kode program yang dibuat di CODESYS dikompilasi menjadi machine code asli yang dapat dijalankan di beragam CPU (misalnya ARM, x86, TriCore, PowerPC)[3]. Dengan runtime CODESYS, PC atau single-board computer pun bisa berfungsi sebagai PLC virtual[4]. Karena ekosistemnya sangat luas (>500 produsen dan >1.000 tipe perangkat)[1], pengguna cukup belajar satu platform untuk memprogram berbagai PLC dari vendor berbeda[5][6].
Fitur Utama CODESYS
- Bahasa IEC 61131-3 Lengkap: Mendukung ST, LD, FBD, SFC, IL (lengkap semua bahasa standar)[2]. CODESYS juga menyediakan editor grafis CFC untuk flowchart bebas.
- IDE terintegrasi: Memiliki kompiler built-in, debugger (breakpoint, tracing, core dump), simulator, dan alat monitoring variabel secara online[3][7]. Pemrogram dapat menguji dan on-line debug langsung di perangkat target.
- Visualisasi & HMI: CODESYS menyediakan alat pembuatan screen HMI terpadu. Pengguna dapat drag-drop elemen visual dan menjalankan tampilan pada HMI/station atau web browser HTML5[8]. CODESYS HMI/WebVisu memungkinkan memonitor dan mengontrol mesin tanpa software tambahan.
- Fieldbus dan Komunikasi: Banyak protokol fieldbus (PROFIBUS, CANopen, EtherCAT, EtherNet/IP, Modbus, SmartWire-DT, dll.) dapat di-configure langsung di CODESYS. Pustaka komunikasi OPC UA, MQTT, BACnet, KNX, DNP3, UDP/TCP/FTP, dan integrasi cloud (AWS/Azure) tersedia[9][10]. Dengan ini, integrasi PLC ke jaringan industri dan IoT menjadi mudah.
- Platform Mandiri dan Gratis: IDE CODESYS bebas diunduh tanpa biaya lisensi awal. Penggunaan penuh gratis untuk pembuatan proyek (hanya runtime berbayar untuk perangkat tersertifikasi). Programmer cukup menginstall satu IDE untuk beragam controller, tanpa terikat satu vendor[5][6].
Kelebihan CODESYS dalam Otomasi Industri
- Independen Vendor: Satu software untuk banyak PLC. Program yang sama bisa dipindahkan antar PLC jika mendukung CODESYS. Hal ini mengurangi kebutuhan mempelajari banyak tools berbeda[5][6].
- Standar Terbuka: Karena mengikuti IEC 61131-3, kode dan konsepnya portabel. Banyak library dan template siap pakai (misalnya fungsi kendali gerak, komunikasi, batching) dapat diunduh dari CODESYS Store.
- Ekstensibilitas: Produsen PLC dapat menambahkan plug-in khusus (library perangkat keras, fungsi tambahan) di CODESYS, sehingga fitur baru bisa ditanam ke IDE. Misalnya WAGO menyiapkan library khusus untuk modul I/O mereka[11].
- Alat Canggih: Tersedia Application Composer (otomasi pembuatan kode), profiler kinerja, alat analisis statis, integrasi kontrol versi (Git/Subversion) pada edisi profesional. Automation Server berbasis cloud pun tersedia untuk manajemen remote perangkat CODESYS.
Merek PLC Berbasis CODESYS
Berbagai produsen PLC telah mengadopsi CODESYS sebagai platform utama pada produk mereka. Contohnya:
- WAGO – Line controller WAGO PFC (serta seri I/O PFC 100/200/300) dirancang untuk diprogram lewat CODESYS V3.5[6]. WAGO memanfaatkan CODESYS untuk integrasi IoT dan berbagai fieldbus (EtherCAT, EtherNet/IP, Modbus, MQTT, dll.)[12]. Banyak proyek otomasi bangunan dan pabrik (misalnya pengendalian HVAC, mesin packaging) menggunakan WAGO + CODESYS karena fleksibilitas dan pustaka fungsi terintegrasi. (Contoh hardware: WAGO PFC100 atau PFC200. )[6]
- Eaton – Keluarga kontroler modular Eaton seri XV dan XC mendukung pemrograman lewat CODESYS 2 maupun 3[13]. Eaton mengintegrasikan CODESYS dengan komunikasi fieldbus (PROFIBUS, CANopen, SmartWire-DT, Modbus, EtherCAT, EtherNet/IP) untuk aplikasi industri[14]. Keuntungan Eaton: antarmuka web visualisasi (HTML5) dan pustaka siap pakai (kendali PID, motion, komunikasi)[15][16]. (Contoh hardware: Eaton XC300 modular PLC.)[13]
- Festo – Festo menyediakan CODESYS sebagai bagian dari Festo Automation Suite. Controller Festo (seperti CECC-LK yang kompak) diprogram menggunakan CODESYS “provided by Festo” yang dioptimasi untuk produk pneumatik dan elektronik mereka[17]. Dengan itu engineer dapat membangun kendali valve dan aktuator Festo dalam bahasa standar IEC yang sama. (Contoh hardware: Festo CECC-LK Compact Controller.)[17]
- ifm – ifm efector menawarkan controller edge (misal Controller AC1130/CF2000) yang diprogram dengan CODESYS. Situs ifm menjelaskan CODESYS menyediakan software library lengkap, fungsi drag‑drop untuk HMI, manajemen recipe, trending, dan protokol cloud (MQTT, OPC UA, AWS/Azure)[7][8]. CODESYS memudahkan menggabungkan sensor/aktuator ifm dalam sistem kontrol pintar IoT. (Contoh: ifm AC1130 IO-Link Controller.)
- Weidmüller – Keluarga PLC canggih Weidmüller (M-series) menjalankan sistem operasi u-OS terbuka yang kompatibel dengan runtime CODESYS[18]. Misalnya Weidmüller u-control M3000/M4000 adalah PAC dengan multi-core dan antarmuka IT/OT yang dapat diprogram dengan CODESYS lewat u-OS[18]. Ini memungkinkan integrasi kendali gerak dan aplikasi edge computing dalam satu alat. (Contoh hardware: Weidmüller u-control 2000 dan M4000 PAC.)[18]
- Maple Systems – (HMI+PLC) Merek ini memproduksi HMI panel yang juga memiliki kemampuan PLC CODESYS. Seri HMI+PLC Maple Systems memungkinkan programmer mendefinisikan logika otomasi dalam CODESYS di dalam unit yang sama dengan layar sentuh. (Contoh: seri cMT PLC-5047A yang menggabungkan HMI Maple dengan runtime CODESYS.)
- Lainnya – Beberapa produsen lain (misalnya B&R, Beckhoff) lebih mengandalkan TwinCAT atau sistem sendiri. Namun CODESYS tetap menjadi platform populer di banyak PLC dan PAC lain yang mendukung IEC 61131-3.
Merek Besar dengan Kompatibilitas CODESYS
Beberapa brand terkemuka menyediakan opsi pemrograman CODESYS pada sebagian produknya:
- Phoenix Contact (PLCnext) – Seri PLCnext adalah platform automasi generasi baru berbasis Linux yang mendukung beberapa bahasa. Phoenix menyediakan CODESYS Control for PLCnext sebagai runtime khusus untuk controller PLCnext (seperti AXC F 2152, AXC F 1152)[19]. Dengan demikian, engineer dapat memprogram PLCnext menggunakan CODESYS (IEC 61131-3) dan juga memanfaatkan ekosistem CODESYS yang luas[19].
- Lenze – Lenze menawarkan software PLC Designer untuk pemrograman PLC dan motion control pada drivennya. PLC Designer Lenze berbasis CODESYS, artinya logika kendali dan geraknya dibuat sesuai standar IEC 61131-3 di dalam tool CODESYS[20]. Alat ini sudah termasuk pustaka Lenze FAST bersertifikat PLCopen untuk aplikasi gerak. (Contoh hardware: Lenze c520, controller yang digunakan bersama PLC Designer berbasis CODESYS.)[20]
- Beckhoff
- Awalnya berbasis CODESYS (era awal TwinCAT 1.x).
- Sekarang pakai TwinCAT 3 (berbasis Visual Studio), jadi tidak lagi native CODESYS, tapi punya kemiripan konsep IEC 61131-3.
- ABB
- PLC seri lama (misalnya AC500 V2) menggunakan CODESYS V2.3.
- Seri baru (AC500 V3) masih kompatibel dengan CODESYS, tapi dengan banyak modifikasi ke proprietary tools.
- Schneider Electric
- EcoStruxure Machine Expert (dulu SoMachine) dibangun dari basis CODESYS, tapi dimodifikasi.
- Tidak semua seri mendukung penuh, hanya seri tertentu (M221, M241, M251).
- Lainnya – Brand-brand besar lain (Siemens, ABB, Omron, Mitsubishi) umumnya memiliki software proprietari dan tidak memakai CODESYS secara langsung. Meski begitu, banyak sistem SCADA dan gateway mendukung CODESYS atau OPC sebagai antarmuka multilayanan.
Implementasi dan Manfaat di Lapangan
Dengan CODESYS, perancangan aplikasi otomasi menjadi lebih efisien. Para engineer dapat menggunakan kembali blok program (library) yang sama pada berbagai proyek dan perangkat berbeda. Fitur debugger, pemantau variabel, serta simulasi bawaan mempercepat fase uji coba dan commissioning. Fungsionalitas visualisasi bawaan memungkinkan membuat antarmuka kontrol sederhana tanpa alat terpisah. Dukungan protokol IoT (MQTT, OPC UA) dan kemampuan integrasi cloud juga mempermudah implementasi IndustrI 4.0, seperti pengiriman data pabrik ke cloud (AWS, Azure)[10]. Secara keseluruhan, CODESYS memberikan keuntungan praktis di lapangan: vendor lock-in berkurang, waktu pengembangan dipersingkat, dan transisi antar kontroler berbeda menjadi mulus.