Komponen Elektronika Aktif dan Pasif

Komponen elektronika dibagi menjadi dua kategori besar: komponen aktif dan komponen pasif. Komponen aktif adalah elemen sirkuit yang dapat mengontrol arus listrik dan umumnya membutuhkan sumber energi eksternal agar bekerja (misalnya transistor, dioda, atau IC). Sebaliknya, komponen pasif tidak memperkuat sinyal listrik dan tidak membutuhkan sumber daya untuk operasi, tetapi dapat menghambat, menyimpan, atau mengubah sifat listrik yang melewatinya (misalnya resistor, kapasitor, induktor). Artikel ini membahas semua komponen elektronika aktif dan pasif (seperti resistor, transistor, LDR, LED, dll) beserta fungsi, prinsip kerja, simbol skematik, dan aplikasi umumnya. Penjelasan menggunakan istilah teknis namun disederhanakan untuk pemula, dengan gambar simbol dan bentuk fisik bila relevan.

Komponen Elektronika Aktif

Transistor

Transistor adalah komponen semikonduktor aktif dengan tiga terminal (basis, emitor, kolektor). Transistor berperan sebagai penguat arus/sinyal, saklar elektronik, dan penyearah dalam rangkaian. Dengan arus kecil di basis (atau tegangan di gerbang pada MOSFET), transistor dapat mengendalikan arus besar antara emitor dan kolektor. Fungsi utama transistor antara lain sebagai penguat (amplifier) untuk sinyal audio/radio, saklar pada rangkaian digital, dan penyearah/oscillator pada rangkaian osilator gelombang listrik. Ada dua tipe transistor BJT (bipolar junction transistor): NPN dan PNP, yang simbolnya berbeda arah panah di kaki emitor. Sebagai contoh aplikasi, transistor digunakan dalam rangkaian audio (meningkatkan kekuatan sinyal suara ke speaker), driver motor DC (pengendali arus motor), dan logika digital (sebagai saklar on/off).

Dioda (Diode)

Dioda adalah komponen semikonduktor aktif dengan dua terminal, anoda dan katoda. Fungsinya memungkinkan arus mengalir hanya satu arah. Dalam kondisi bias maju (tegangan positif ke anoda), dioda menghantarkan arus; sebaliknya, bila dibalik, dioda menghentikan arus. Prinsip kerjanya berasal dari junction PN: muatan elektronik akan mengalir hanya ketika junction PN diberi bias maju. Simbol skematik dioda berupa segitiga yang menunjuk ke garis vertikal (segitiga ke arah anoda, garis ke arah katoda). Contoh aplikasi umum dioda adalah penyearah gelombang (mengubah AC ke DC dalam adaptor), proteksi rangkaian (menghindari polaritas terbalik), serta dioda zener yang mengatur tegangan stabil sebagai regulator. Sebagai contoh, di rangkaian adaptor, dioda digunakan untuk membatasi arus hanya dari sumber AC ke beban DC, mencegah kerusakan saat polaritas terbalik.

Ads Jadwal Training bisaioti Offline
NoMateriTanggalWaktuHargaLokasiViewAction
1IOT PLC SCADA Siemens7-8 Juni 202508.00 - 16.002000000Surabayahttps://bisaioti.com/kursus-plc/siemens/fast-track/https://lab.bisaioti.com/courses/training-iot-plc-scada-siemens/
2IOT PLC SCADA Omron14 - 15 Juni 202508.00 - 16.002000000Surabayahttps://bisaioti.com/kursus-plc/omron/fast-track/https://lab.bisaioti.com/courses/training-iot-plc-scada-omron/
3IOT PLC SCADA Schneider21-22 Juni 202508.00 -16.002000000Surabayahttps://bisaioti.com/kursus-plc/schneider/fast-track/https://lab.bisaioti.com/courses/training-iot-plc-scada-schneider/
4IOT PLC SCADA Allen Bradley28-29 Juni 202508.00-16.002000000Surabayahttps://bisaioti.com/kursus-plc/allen-bradly/fast-track/https://lab.bisaioti.com/courses/training-iot-plc-scada-allen-bradley/
LED (Light Emitting Diode)

LED (Light Emitting Diode) adalah dioda khusus yang memancarkan cahaya saat diberi bias maju. Ketika arus mengalir dari anoda ke katoda LED, energi dilepaskan dalam bentuk foton (cahaya) monokromatik. Warna cahaya ditentukan oleh material semikonduktor yang digunakan (misalnya merah, hijau, biru, putih). LED tidak memiliki filamen seperti lampu pijar, sehingga menghasilkan panas lebih sedikit dan lebih tahan lama. Penggunaan LED sangat luas: indikator lampu (panel instrumen), lampu penerang (ruangan, jalan, display layar), hingga komunikasi optik (remote control infra merah). LED memiliki simbol mirip dioda biasa, ditambah tanda panah kecil ke luar untuk menunjukkan pancaran cahaya. Berikut contoh bentuk fisik LED dan simbol skematiknya:

Gambar: Bentuk fisik LED (kiri) dan simbol skematik LED (kanan). LED hadir dalam berbagai bentuk (misalnya difusi bundar, sudut, tipe surface-mount) sesuai aplikasinya.

Photodiode (Dioda Fotolistrik)

Photodiode adalah dioda fotosensitif yang mengubah cahaya menjadi arus listrik. Photodiode terbuat dari material semikonduktor p-n seperti silikon atau germanium, tetapi dengan lensa/filter optik yang memperkuat fungsi deteksi cahaya. Saat terkena cahaya (foton), junction PN photodiode menghasilkan arus listrik kecil sebanding intensitas cahaya. Fitur ini menjadikan photodiode sebagai komponen aktif dalam sensor cahaya. Aplikasi umum photodiode meliputi sensor kamera (menangkap cahaya dalam kamera), detektor inframerah (remote control TV), sensor cahaya pada penghitungan kendaraan, scanner barcode, dan sistem keamanan (detektor cahaya). Photodiode memiliki dua terminal (anoda dan katoda) seperti dioda biasa, tetapi didesain peka cahaya. Simbol skematik photodiode ditandai dengan panah sinar cahaya menuju junction. Berikut gambar simbol dan bentuk photodiode:

Photodiode (Dioda Fotolistrik)

Gambar: Struktur, simbol, dan bentuk fisik photodiode (dioda fotolistrik). Photodiode mengubah cahaya ke arus listrik (sumber: edukasielektronika.com).

Integrated Circuit (IC)

Integrated Circuit (IC) adalah rangkaian elektronik kompleks yang terintegrasi menjadi satu kemasan kecil. IC menggabungkan banyak transistor, resistor, dioda, dan komponen lain dalam sebuah chip tunggal. IC aktif berfungsi sesuai jenis sirkuit di dalamnya, misalnya microcontroller untuk kontrol logika, amplifier op-amp, logika digital, sensor terpadu, dan sebagainya. IC dapat berupa logika digital (seperti gerbang logika dan mikrokontroler) atau analog (seperti modul amplifier). Simbol IC pada skema umumnya berupa kotak dengan banyak pin keluar. Contoh aplikasi IC meliputi: mikroprosesor komputer, IC penguat (Op-Amp seperti 741), IC pengatur tegangan (voltage regulator), dan IC pengolahan sinyal (sensor terpadu).

Operational Amplifier (Op-Amp)

Op-Amp (penguat operasional) adalah jenis IC analog yang khusus berfungsi sebagai penguat sinyal dengan penguatan (gain) yang sangat tinggi. Sebagai contoh, IC LM741 merupakan op-amp klasik. Sebuah op-amp memiliki dua input (inverting dan non-inverting) dan satu output, serta dua pin catu daya (±Vcc). Simbol skematiknya berupa segitiga dengan ujung output dan dua ujung input (+, –). Op-Amp banyak digunakan dalam rangkaian penguat sinyal audio, pengolahan sensor, pembanding tegangan (komparator), integrator, dan filter aktif. Karakteristik ideal op-amp adalah gain (penguatan) yang sangat besar, impedansi input tinggi, dan impedansi output rendah.

Seven Segment Display

Seven Segment Display adalah perangkat tampilan yang menampilkan angka (digit desimal 0–9) melalui kombinasi tujuh elemen LED atau kristal cair. Setiap segmen berbentuk garis dan dapat dinyalakan secara individu untuk membentuk angka atau huruf heksadesimal (A-F). Seven-seg biasa digunakan di jam digital, kalkulator, panel meter digital, dan alat hitung (counter). Konfigurasi umum ada dua jenis: common anoda (semua anoda LED dihubungkan ke +Vcc) dan common katoda (semua katoda dihubungkan ke ground), sehingga aktivasi segmen dilakukan dengan memberi arus/tegangan pada pin segmen yang diinginkan. Driver atau dekoder seven-seg mengubah input digital ke pola segmen menyala sesuai angka. Berikut adalah representasi semua kombinasi segmen untuk menampilkan berbagai karakter:

Seven Segment Display

Gambar: Berbagai kombinasi segmen pada layar tujuh-segmen (setiap pola membentuk angka/karakter tertentu). Angka 0–9 dapat dihasilkan dengan mengaktifkan segmen tertentu (misalnya angka “7” dengan segmen a,b,c aktif).

Battery (Baterai)

Baterai adalah sumber energi listrik portabel yang mengubah energi kimia menjadi listrik melalui reaksi elektrokimia. Dalam konteks elektronika, baterai dikategorikan sebagai komponen aktif karena menghasilkan tegangan sendiri tanpa perlu sumber eksternal. Baterai memiliki dua terminal (positif dan negatif) dan bentuk fisik berbagai macam (AA, AAA, sel kancing, hingga aki mobil). Simbol skematik baterai digambarkan sebagai beberapa garis panjang dan pendek berselang-seling (garis panjang untuk kutub positif). Contoh aplikasi baterai: sebagai catu daya utama untuk perangkat portabel (jam tangan, remot TV), catu daya cadangan sistem elektronik, dan penyimpan energi dalam sistem tenaga surya. Berikut ilustrasi penampang baterai umum:

baterai

Gambar: Penampang model baterai tipe sel silinder (mis. AA) yang menunjukkan elektroda dan elektrolit. Terminal positif (+) dan negatif (–) dihasilkan dari reaksi elektrokimia antara bahan kimia di dalamnya.

Komponen Elektronika Pasif

Resistor

Resistor adalah komponen pasif yang menghambat dan mengatur aliran arus listrik dalam rangkaian. Nilai resistansi (Ω) ditentukan oleh bahan (mis. karbon, film logam, kawat lilitan) dan dimensi fisik. Resistor digunakan untuk membagi tegangan, membatasi arus ke komponen lain (mis. LED), serta mengatur bias transistor. Simbol resistor biasanya berupa zigzag (gaya Amerika) atau persegi panjang (gaya Eropa). Semakin besar nilai hambatan, semakin kecil arus yang mengalir pada tegangan tertentu. Jenis-jenis resistor meliputi resistor tetap (nilai konstan seperti 1 kΩ, 10 kΩ) dan resistor variabel (potensiometer/rheostat) yang nilai hambatannya dapat diubah. Simbol resistansi:

Gambar: diatas adalah gambar resistor dan cara membacannya.

LDR (Light Dependent Resistor)

LDR

LDR atau photoresistor adalah resistor khusus yang nilai resistansinya berubah sesuai intensitas cahaya yang diterima. Pada LDR, resistansi tinggi saat gelap dan menurun drastis saat terkena cahaya terang. Prinsip kerjanya: semakin banyak cahaya, semakin banyak elektron dibebaskan di material semikonduktor fotosensitif (biasanya kadmium sulfida), sehingga arus listrik meningkat. Aplikasi LDR umum mencakup sensor lampu otomatis (mis. lampu jalan atau lampu teras yang menyala saat gelap), alarm pengaman (deteksi intrusi berdasarkan perubahan cahaya), shutter kamera otomatis, dan deteksi siang/malam pada rangkaian penerangan. LDR dipasang seperti resistor biasa dalam rangkaian, sering dalam konfigurasi pembagi tegangan agar perubahan resistansinya dapat diukur sebagai perubahan tegangan keluaran.

Thermistor

thermistor

Thermistor adalah resistor sensitif suhu. Resistansinya berubah drastis dengan perubahan temperatur. Ada dua jenis utama: NTC (Negative Temperature Coefficient) yang resistansinya menurun saat suhu naik, dan PTC (Positive Temperature Coefficient) yang resistansinya naik saat suhu naik. Thermistor sering digunakan sebagai sensor suhu dalam sirkuit, misalnya untuk pengukur suhu, stabilisasi suhu catu daya, atau proteksi termal. Contohnya, NTC ditempatkan di rangkaian pengisi daya untuk memantau suhu baterai; ketika baterai panas, resistansi NTC turun, memicu kontroler mengurangi arus pengisian. Simbolnya berupa resistor dengan tanda panah atau garis melengkung menunjukkan sensitif suhu.

Kapasitor (Kondensator)

kapasitor

Kapasitor adalah komponen pasif yang menyimpan muatan listrik dalam bentuk medan listrik di antara dua pelat konduktor yang dipisahkan oleh isolator (dielektrik). Nilai kapasitasnya (Farad) ditentukan oleh luas pelat, jarak antar pelat, dan bahan dielektrik. Fungsi dasar kapasitor adalah penyimpanan sementara energi dan filter frekuensi. Misalnya, dalam catu daya DC, kapasitor menyaring riak (ripple) voltase; dalam rangkaian audio, kapasitor memblok DC (sebagai coupling) dan mengizinkan sinyal AC. Simbolnya dua garis sejajar. Contoh aplikasi: filter power supply, kopling/decoupling antar tahap rangkaian, dan rangkaian RC timing.

Induktor (Kumparan)

induktor

Induktor atau kumparan adalah komponen pasif yang menyimpan energi dalam medan magnet saat dilalui arus listrik. Induktor terbuat dari kawat yang dililit pada inti besi atau udara. Nilai induktansinya (Henry) bergantung pada jumlah lilitan, luas penampang, dan permeabilitas inti. Ketika arus berubah, induktor menimbulkan tegangan melawan perubahan tersebut (gaya gerak listrik sendiri). Fungsi induktor misalnya mengurangi fluktuasi arus (smoothing filter), penyaring sinyal (filter LC), dan transformator yang dibahas terpisah. Simbol induktor digambarkan sebagai gulungan kawat. Contoh penggunaan: induktor sebagai kumparan penyaring pada power supply, spul antena radio, dan filter audio.

Saklar (Switch)

saklar

Saklar adalah komponen pasif yang berfungsi sebagai pemutus atau penghubung arus listrik secara mekanis. Saklar bisa dalam bentuk toggle, push-button, slide, atau rotary. Simbolnya berupa garis yang terputus dengan tuas penghubung yang bisa ditutup atau dibuka. Contoh pemakaian saklar: tombol power pada perangkat elektronik (sambungkan sumber ke rangkaian), saklar lampu (memutus arus ke lampu), atau saklar DIP pada sirkuit elektronik (untuk konfigurasi rangkaian). Saklar tidak menguatkan atau mengubah sinyal; ia hanya mengendalikan aliran arus.

Potensiometer (Resistor Variabel)

Potensiometer adalah resistor variabel dengan tiga terminal (dua ujung elemen resistif dan satu wiper/slider). Nilai hambatan antara satu ujung dan wiper dapat diubah dengan memutar knop atau menggeser slider. Fungsinya sebagai pembagi tegangan variabel; dengan mengubah posisi wiper, tegangan keluaran dapat disetel sesuai kebutuhan. Potensiometer sering digunakan pada pengaturan volume audio, pengatur kecerahan, dan kontrol sensor. Misalnya, potensiometer digunakan sebagai knob volume pada radio dan amplifier. Ada berbagai jenis: potensiometer putar (rotary), potensiometer geser (slide), dan rheostat (dua terminal, digunakan untuk mengatur arus tinggi). Simbolnya mirip resistor dengan panah yang menunjukkan wiper.

Transformator (Trafo)

trafo

Transformator (Trafo) adalah komponen pasif berbasis induksi magnetik untuk mentransfer energi listrik antar dua atau lebih kumparan. Trafo digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC. Prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik: arus AC pada kumparan primer menghasilkan medan magnet yang menginduksi tegangan pada kumparan sekunder. Tidak ada sambungan listrik langsung antara primer dan sekunder. Simbol trafo biasanya dua kumparan terpisah dengan garis inti. Trafo banyak dipakai di catu daya adapter (menurunkan tegangan PLN ke level yang lebih rendah), isolator galven, dan peralatan audio (umpan-mundur impedansi). Dalam elektronik pasif, trafo dianggap pasif karena hanya memodifikasi voltase/arusa tanpa sumber aktif.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *