Perintah Dasar Jaringan: Panduan Lengkap Windows dan Linux

Menguasai perintah dasar jaringan sangat penting bagi teknisi TI atau administrator jaringan. Perintah-perintah ini memungkinkan Anda memeriksa konektivitas, menganalisis rute, menguji DNS, dan memecahkan masalah jaringan dengan cepat. Artikel ini membahas fungsi dan contoh penggunaan perintah-perintah utama pada Windows dan Linux, termasuk ping, ipconfig/ifconfig, traceroute/tracert, nslookup/dig, netstat, arp, route, netsh, curl, telnet, ssh, dan nmap. Setiap perintah dijelaskan secara teknis dengan studi kasus sederhana, serta tips kombinasi untuk troubleshoot jaringan. Artikel ini ditujukan bagi teknisi jaringan profesional dan ditulis dengan format terstruktur yang SEO-friendly, mengakomodasi kata kunci perintah dasar jaringan, perintah jaringan Windows, dan perintah jaringan Linux.
Ping: Tes Konektivitas Dasar
Gambar: Contoh output perintah ping google.com pada terminal Linux. Perintah ping mengirim paket ICMP Echo Request ke host tujuan dan menampilkan waktu round-trip tiap balasan.
No | Materi | Tanggal | Waktu | Harga | Lokasi | View | Action |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | IOT PLC SCADA Siemens | 7-8 Juni 2025 | 08.00 - 16.00 | 2000000 | Surabaya | Silabus | Daftar Sekarang |
2 | IOT PLC SCADA Omron | 14 - 15 Juni 2025 | 08.00 - 16.00 | 2000000 | Surabaya | Silabus | Daftar Sekarang |
3 | IOT PLC SCADA Schneider | 21-22 Juni 2025 | 08.00 -16.00 | 2000000 | Surabaya | Silabus | Daftar Sekarang |
4 | IOT PLC SCADA Allen Bradley | 28-29 Juni 2025 | 08.00-16.00 | 2000000 | Surabaya | Silabus | Daftar Sekarang |
Perintah ping adalah alat diagnostik konektivitas yang paling dasar. Saat dijalankan, ping mengirimkan paket ICMP Echo Request ke alamat IP atau nama domain tujuan, lalu menunggu ICMP Echo Reply. Dari output ping, kita dapat melihat apakah host tersebut dapat dijangkau dan mengukur waktu respons (latensi) dalam milidetik. Hasil ping mencakup jumlah paket terkirim/diterima, persentase packet loss, dan statistik waktu (min, avg, max, mdev).
- Contoh penggunaan: ping google.com (Windows/Linux) atau ping -c 4 google.com (Linux untuk 4 packet).
- Opsi umum: -t (Windows) untuk ping terus-menerus, -c (Linux) jumlah paket, -w waktu timeout, -i interval ping.
- Studi kasus: Jika ping ke default gateway menghilang, kemungkinan jaringan lokal bermasalah. Jika ping ke DNS sukses tapi ke website gagal, masalah mungkin di DNS atau firewall.
Tip: Setelah ping, jalankan arp -a untuk memeriksa apakah alamat MAC gateway sudah terpampang di cache ARP. Ini membantu memecahkan masalah jaringan lokal (ARP) vs masalah IP.
Konfigurasi IP: ipconfig (Windows) dan ifconfig/ip (Linux)
Perintah ipconfig (Windows) dan ifconfig (Linux legacy) digunakan untuk melihat konfigurasi jaringan lokal. Keduanya menampilkan alamat IP, subnet mask, gateway, dan informasi DNS tiap antarmuka. Di Windows, ipconfig /all memberikan detail lengkap, serta opsi release/renew untuk DHCP. Contoh:
- Windows: ipconfig atau ipconfig /all. Dapat pula digunakan ipconfig /flushdns untuk membersihkan cache DNS.
- Linux: ifconfig (legacy) menampilkan list interface dan IP-nya. (Moderen: ip addr show). Contoh: ifconfig eth0, atau ip addr show eth0.
Dengan perintah ini, teknisi dapat memeriksa apakah alamat IP sudah benar, gateway aktif, atau DHCP server bekerja. Misalnya, ketika laptop tidak mendapat IP, jalankan ipconfig /release lalu ipconfig /renew. Jika ifconfig menampilkan IP 169.254.x.x (APIPA), artinya DHCP gagal. Dokumentasi ipconfig dan ifconfig menegaskan peran utamanya dalam menampilkan dan mengonfigurasi interface jaringan.
Traceroute (Linux) / Tracert (Windows)
Gambar: Contoh output perintah traceroute google.com pada terminal Linux, menampilkan setiap hop (router) dari sumber ke tujuan. Perintah traceroute (Linux) atau tracert (Windows) melacak jalur paket melalui jaringan.
Perintah traceroute (Linux/macOS) atau tracert (Windows) digunakan untuk melacak jalur paket data menuju host tujuan. Alat ini mengirim paket dengan TTL (Time-To-Live) yang meningkat dan mencatat setiap titik hop (biasanya router) yang dilalui, beserta waktu tempuh antar hop. Fungsi utamanya adalah mengidentifikasi titik kegagalan koneksi jika paket terhenti di suatu hop, sehingga berguna untuk diagnosa jaringan.
- Contoh penggunaan: traceroute google.com (Linux), tracert google.com (Windows).
- Opsi penting: -4 atau -6 untuk memaksa IPv4/IPv6, -n untuk tampilkan alamat numerik tanpa lookup DNS.
- Studi kasus: Jika traceroute terhenti pada hop ke-4, mungkin rute setelahnya bermasalah. Jika jalur IPv6 tidak tercapai (NetUnreachable), bisa disebabkan router tidak support IPv6.
Tips: Gunakan kombinasi ping dan traceroute. Misalnya, jika ping lambat atau hilang, traceroute bisa menunjukkan router mana yang membatasi koneksi. Anda juga dapat menggunakan mtr (Linux) untuk ping + traceroute berkelanjutan.
Pemeriksaan DNS: nslookup (Windows) dan dig (Linux/macOS)
Kegunaan DNS lookup dapat diuji dengan nslookup (Windows) atau dig (Linux/macOS). Kedua alat ini query DNS server untuk mengetahui alamat IP (A record), MX, atau informasi DNS lainnya suatu domain. Misalnya:
- Windows: nslookup contoh.com – menampilkan nama server DNS yang digunakan dan IP target. Untuk server tertentu, misal nslookup contoh.com 8.8.8.8.
- Linux: dig contoh.com – format serupa; tambahkan @ untuk server spesifik, misal dig @8.8.8.8 contoh.com.
Menurut dokumentasi, nslookup adalah perintah khas Windows untuk DNS, sedangkan dig banyak digunakan di Linux/macOS. Keduanya membantu memeriksa apakah suatu nama domain benar-benar ter-resolve ke IP yang diharapkan. Sebagai contoh, jika pengguna tidak bisa mengakses situs, cek dengan nslookup situs.com. Jika DNS mengembalikan IP yang keliru atau gagal, masalah ada pada konfigurasi DNS.
Studi Kasus: Jika ping google.com gagal namun ping 8.8.8.8 sukses, coba nslookup google.com. Jika NSLookup tidak menemukan alamat, berarti masalah ada pada resolusi DNS. Anda dapat mengganti DNS server (misal ke Google DNS 8.8.8.8) untuk troubleshoot.
Netstat: Statistik Koneksi Aktif
Perintah netstat menampilkan statistik koneksi jaringan aktif dan informasi soket (TCP/UDP). Ini mirip Task Manager untuk jaringan. Dengan netstat kita dapat melihat port mana yang terbuka dan koneksi ke mana komputer kita terhubung. Informasi penting yang diberikan antara lain: daftar koneksi TCP/UDP yang established atau listening, alamat IP lokal/remote dan portnya, serta (pada Windows) PID program terkait.
Beberapa opsi umum:
- netstat -a : menampilkan semua koneksi dan soket yang listening.
- netstat -n : menampilkan alamat dan port dalam format numerik.
- netstat -b (Windows, perlu admin) : menunjukkan executable yang membuka koneksi.
- netstat -o (Windows) : menampilkan PID tiap koneksi.
- netstat -r : menampilkan tabel routing (sama dengan route print).
- netstat -s : statistik per protokol (TCP, UDP, ICMP).
Contohnya, netstat -ano | findstr :80 (Windows) atau netstat -tunp | grep :80 (Linux) berguna untuk menemukan proses mana yang menggunakan port 80. Dokumen memperingatkan pentingnya menutup port yang tidak perlu demi keamanan.
Tips: Saat memecahkan masalah layanan, gunakan kombinasi netstat dan manajer tugas. Misalnya, netstat -ano + Task Manager (lihat PID) membantu menentukan aplikasi mana yang mendengarkan pada port tertentu. Juga, tutup aplikasi tak terpakai saat memeriksa netstat untuk hasil lebih bersih.
ARP: Tabel Pemetaan IP ke MAC
Perintah arp (Address Resolution Protocol) berguna untuk melihat atau mengubah entri ARP cache – tabel yang memetakan alamat IP ke alamat fisik (MAC) perangkat di jaringan lokal. Hasil arp menunjukkan daftar perangkat di jaringan yang pernah dihubungi, bersama MAC-nya.
- Menampilkan ARP: arp -a (Windows/Linux) menampilkan semua entri ARP (statis dan dinamis).
- Menambah ARP statis: arp -s <IP> <MAC> (Windows) atau sudo arp -s <IP> <MAC> (Linux) untuk menambahkan entri permanen.
- Menghapus ARP: arp -d <IP> (Windows/Linux) menghapus entri tertentu.
Fungsi utamanya adalah memastikan perangkat mengenali satu sama lain di LAN. Misalnya, jika dua mesin di LAN tak saling ping, cek arp -a apakah alamat MAC sudah benar. Tutorial mengatakan ARP adalah “building block” IP yang esensial untuk komunikasi jaringan.
Studi Kasus: Setelah ping ke alamat IP tetangga di LAN, perintah arp -a harus menampilkan entri untuk IP tersebut dengan status complete. Jika entri incomplete atau tak ada, berarti pertukaran ARP gagal (mungkin karena subnet mask salah atau perangkat mati).
Route: Tabel Routing
Perintah route digunakan untuk menampilkan atau mengubah entri tabel routing IP pada komputer. Dengan route, kita dapat melihat bagaimana paket IP diarahkan – misalnya default gateway (0.0.0.0) atau rute spesifik ke subnet lain. Pada Windows, route print menampilkan tabel routing. Di Linux, route -n atau ip route show memberikan informasi serupa.
Contoh penggunaan:
- Menambah rute (Windows): route add 10.1.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.1.1 – artinya jaringan 10.1.2.0/24 akan diakses lewat gateway 192.168.1.1.
- Menghapus rute: route delete 10.1.2.0.
- Rute default (0.0.0.0): digunakan untuk akses ke Internet.
Dokumentasi Microsoft menjelaskan bahwa route dapat “menampilkan atau mengubah entri di tabel routing IP lokal”. Ini berguna bila perlu meneruskan traffic ke jaringan tertentu secara manual. Misalnya, jika server ada dua NIC ke jaringan berbeda, kita bisa menambahkan rute agar traffic ke subnet tertentu melewati interface yang tepat.
Tip: Untuk pemecahan masalah, bandingkan hasil route print pada dua komputer. Pastikan default gateway sesuai dan subnet mask benar. Pada Windows, tambahkan -p pada route add agar rute menjadi persist (tetap setelah reboot).
Netsh (Windows): Konfigurasi Jaringan Lanjut
Pada Windows, netsh adalah utilitas baris perintah canggih untuk menampilkan atau memodifikasi konfigurasi jaringan secara keseluruhan. Dengan netsh Anda bisa masuk ke context tertentu (misal interface, firewall, dnsclient, dll) dan menjalankan perintah pengaturan spesifik. Contoh:
- netsh interface ip show config – menampilkan konfigurasi IP antarmuka.
- netsh interface ip set address “Local Area Connection” static 192.168.1.10 255.255.255.0 192.168.1.1 – set IP statis.
- netsh advfirewall set allprofiles state off – mematikan firewall Windows (untuk tes).
- netsh winsock reset – mereset stack TCP/IP (setelah gangguan jaringan).
Dokumen Microsoft menyatakan netsh memungkinkan konfigurasi network settings via script atau batch. Di dunia nyata, netsh sering dipakai untuk troubleshooting lanjutan, seperti mengubah DNS client (netsh dnsclient), memeriksa status firewall, atau mengatur proxy. Sebagai studi kasus sederhana: jika laptop Windows tidak bisa konek, netsh interface ip reset kadang mengembalikan pengaturan IP ke default sehingga DHCP berjalan ulang.
Tips: Netsh bisa berjalan di Remote juga (dengan -r <nama_pc>). Untuk reset cepat, jalankan netsh int ip reset, lalu restart komputer. Jika sering berganti jaringan, script netsh (netsh -f file.txt) dapat otomatis mensetting profil wifi/ethernet.
curl: Mengakses HTTP dari Terminal
curl adalah utilitas baris perintah lintas platform untuk mentransfer data melalui protokol internet seperti HTTP, HTTPS, FTP, SCP, dan SFTP. Perintah ini sangat berguna untuk menguji koneksi HTTP/HTTPS tanpa browser. Dengan curl, Anda bisa mengunduh file, memanggil API, atau memeriksa header web.
- Contoh penggunaan dasar: curl https://example.com – menampilkan HTML halaman.
- Pengunduhan file: curl -O https://example.com/file.zip (simpan dengan nama asli) atau curl -o custom.zip URL.
- API/testing: curl -X POST -d “user=foo” https://api.nama.com/submit – kirim request POST dengan data.
- Cek header saja: curl -I https://example.com (HEAD request).
GfG mencatat bahwa curl mendukung banyak protokol dan banyak distro Linux sudah memilikinya terpasang. Di Windows 10 ke atas, curl juga tersedia di Command Prompt. Sebagai studi kasus: jika browser gagal buka web, coba curl untuk melihat apakah masalah di DNS atau di server. Misalnya, jika curl -I http://situs menunjukkan status 200 OK, jaringan sehat dan masalah mungkin di browser.
Tip: Gunakan curl -v (verbose) untuk debug HTTP, atau curl –silent untuk output bersih tanpa progress meter. Kombinasi curl | grep berguna memfilter hasil. Saat troubleshooting API, periksa kode status HTTP yang di-return.
Telnet: Uji Konektivitas Port TCP
Perintah telnet (tersedia di Windows dan Linux) berguna untuk menguji apakah port TCP pada host tertentu open atau terhubung. Meskipun tidak aman untuk remote shell karena tidak terenkripsi, telnet sering dipakai untuk tes koneksi port (misalnya ke port 80, 25, 143, dll).
- Contoh penggunaan: telnet nama_host port, misal telnet 192.168.1.100 25 untuk cek SMTP.
- Jika layar tampak kosong (blank) tanpa error, artinya koneksi berhasil dan port terbuka. Jika muncul kesalahan connection refused atau timeout, port kemungkinan ditutup atau diblokir.
Situs dokumentasi menyebutkan cara ini cocok untuk mengecek port server dan menyingkap masalah firewall. Misalnya, jika telnet mail.example.com 25 gagal, bisa jadi firewall (Windows atau hardware) memblokir port 25. Di Windows, fitur Telnet Client kadang perlu diaktifkan via Programs and Features.
Tip: Pada Windows, jika perintah telnet tidak dikenali, aktifkan Telnet Client melalui Control Panel atau dism /Online /Enable-Feature /FeatureName:TelnetClient.
SSH: Koneksi Aman ke Remote
Perintah ssh adalah alat utama untuk remote login dan transfer file aman. SSH (Secure Shell) membuat koneksi terenkripsi antara dua host. Hampir semua sistem UNIX/Linux memiliki client ssh bawaan. Dengan ssh, Anda dapat login ke server jarak jauh, menjalankan perintah, dan bahkan meneruskan (tunnel) trafik lain melalui koneksi yang terenkripsi.
- Contoh dasar: ssh user@remote_server – masuk ke shell di remote_server.
- Transfer file: scp file.txt user@remote:/path/ atau gunakan sftp.
- Port berbeda: ssh -p 2222 user@host jika server SSH di port tak standar.
Dokumentasi menyebutkan penggunaan ssh untuk login, transfer file, dan eksekusi perintah jarak jauh. Koneksi SSH pertama kali memerlukan verifikasi fingerprint host (disimpan di ~/.ssh/known_hosts). Jika berhasil, Anda akan berada di terminal remote. Sebagai contoh kasus, untuk mengelola server Linux dari Windows bisa gunakan PuTTY (grafis) atau ssh di Windows 10+.
Tips: Gunakan ssh -v atau -vv untuk mode verbose jika login gagal (menampilkan detail proses handshake). Anda juga bisa mengatur tunneling agar aplikasi GUI (X11 forwarding) berjalan di Windows. Jangan lupa kunci SSH (ssh keys) untuk keamanan dan tanpa-password.
Nmap: Pemindai Jaringan dan Port
Nmap (Network Mapper) adalah utilitas pemindaian jaringan yang sangat populer. Alat ini digunakan untuk menemukan host, mengecek port terbuka, dan menebak sistem operasi target. Nmap mengirimkan paket jaringan khusus dan menganalisis responsnya. Menurut dokumentasi, Nmap sering dipakai untuk port mapping, host discovery, dan pemindaian kerentanan.
- Contoh dasar: nmap 192.168.1.0/24 – memindai semua host di subnet.
- Scan biasa: nmap -sS target.com (stealth SYN scan) atau nmap -sT (full TCP connect).
- Deteksi OS: nmap -O target.com mencoba mengidentifikasi sistem operasi.
- Pemindaian spesifik: nmap -p 22,80 target.com (hanya port 22 dan 80).
Dokumentasi mengatakan Nmap mampu membuat “peta jaringan lengkap” dan mendeteksi port terbuka serta sistem operasi host. Dalam studi kasus, Nmap bisa digunakan untuk inventory jaringan: misalnya nmap -sP (ping scan) untuk menemukan host aktif. Untuk keamanan, administrator sering pakai Nmap untuk audit port terbuka di server atau perangkat IoT.
Tips: Jalankan Nmap dengan sudo di Linux agar mendapatkan informasi lebih lengkap (nama layanan versi, OS). Kombinasi nmap -Pn (non-ping) berguna ketika firewall memblok ping ICMP. Hati-hati: memindai jaringan tanpa izin bisa dianggap ilegal.
Tips Troubleshooting & Kombinasi Perintah
- Ping + traceroute: Gunakan ping dulu untuk cek latensi dasar, lalu traceroute untuk mengidentifikasi di hop mana masalah terjadi.
- nslookup/dig + ping: Jika ping nama_domain gagal, lakukan nslookup nama_domain. Jika DNS berjalan buruk, coba ping alamat_IP
- ipconfig/ifconfig + netstat: Untuk masalah koneksi, periksa IP lokal (ipconfig /all atau ip addr) lalu netstat -an untuk melihat koneksi aktif.
- ARP + ping: Jika dua perangkat tak bisa berkomunikasi di LAN, ping tetangga lalu arp -a untuk pastikan ARP tabel terisi.
- netsh + ipconfig: Bila IP Windows kacau, jalankan netsh interface ip reset atau reset Winsock, lalu ipconfig /renew untuk refresh jaringan.
- curl + nslookup: Jika browser HTTP error, coba curl -I untuk cek header respon. Gunakan curl ke alamat IP dan ke nama domain untuk mengecek DNS.
- telnet + firewall: Jika port blocked, telnet akan menunjukkan layar kosong (terbuka) atau kesalahan (ditutup). Gunakan info ini bersama log firewall.
- ssh verbose: ssh -v menampilkan langkah autentikasi. Gunakan ssh -i /path/key jika kunci privat tersimpan custom.
- nmap + netstat: Setelah memindai port dengan Nmap, gunakan netstat pada host target (jika Anda punya akses) untuk verifikasi port listening.
Kombinasi strategis ini mempercepat analisis: misalnya, saat troubleshooting web, bisa berjalan ping, nslookup, traceroute, curl, dan netstat secara berurutan untuk menentukan apakah masalah pada DNS, koneksi, aplikasi web, atau server lokal.
Kesimpulan
Menguasai perintah-perintah dasar jaringan pada Windows dan Linux adalah fondasi penting bagi teknisi jaringan. Perintah seperti ping, ipconfig/ifconfig, traceroute/tracert, nslookup/dig, netstat, arp, route, netsh, curl, telnet, ssh, dan nmap memungkinkan Anda mendiagnosa berbagai masalah konektivitas, konfigurasi, dan keamanan jaringan. Artikel ini telah menjelaskan fungsi teknis dan contoh penggunaannya, dilengkapi ilustrasi hasil perintah dan tips troubleshooting. Dengan penguasaan perintah-perintah perintah dasar jaringan ini, Anda dapat melakukan monitoring dan pemeliharaan jaringan secara proaktif dan efektif.