SoftPLC, si ‘anak digital’ yang menantang PLC konvensional

⚙️ Pengertian PLC (Programmable Logic Controller)
PLC adalah perangkat keras (hardware) yang didesain khusus untuk menjalankan logika kontrol industri.
Biasanya digunakan untuk:
- Mengontrol mesin dan proses produksi,
- Membaca input dari sensor,
- Mengatur output seperti motor, valve, atau relay,
- Bekerja 24/7 dengan keandalan tinggi.
📦 Contoh:
- Siemens S7-1200, S7-1500
- Omron CP1E
- Mitsubishi FX3U
- Allen-Bradley CompactLogix
PLC itu real hardware, biasanya dipasang di panel industri, punya I/O fisik, CPU, dan power supply.
🧠 Pengertian SoftPLC (Software PLC)
SoftPLC adalah PLC versi software — yaitu program yang berjalan di komputer biasa (PC, Raspberry Pi, atau server industri) dan meniru fungsi PLC hardware.
Jadi SoftPLC:
- Tidak punya I/O fisik bawaan,
- Tapi bisa berkomunikasi dengan sensor/aktuator melalui protokol digital (misalnya Modbus, OPC UA, atau MQTT).
- Bisa dijalankan di OS seperti Windows, Linux, atau RTOS.
📘 Contoh platform SoftPLC:
- CODESYS Runtime / SoftPLC
- Siemens WinLC RTX (SoftPLC di PC dengan TIA Portal)
- Beckhoff TwinCAT
- OpenPLC (open-source, bisa di Raspberry Pi)
🔍 Perbandingan PLC vs SoftPLC
| Aspek | PLC (Hardware) | SoftPLC (Software) |
| Bentuk | Fisik (ada CPU, power supply, dan modul I/O) | Software yang berjalan di PC/Server |
| Reliabilitas | Sangat tinggi (dirancang tahan panas, noise, 24/7) | Tergantung PC & OS (butuh stabilitas tinggi) |
| I/O (Input Output) | Fisik langsung (digital/analog module) | Virtual, menggunakan protokol seperti Modbus TCP, OPC UA, MQTT |
| Respons Time (Cycle) | Cepat dan deterministik | Tergantung OS dan hardware (bisa lebih lambat) |
| Maintenance | Hardware-based, butuh teknisi PLC | Software-based, bisa dikelola via remote |
| Harga | Relatif mahal (karena hardware industri) | Lebih murah (software + PC biasa) |
| Fleksibilitas | Terbatas (tergantung model PLC) | Sangat fleksibel (bisa dijalankan di cloud, VM, edge device) |
| Contoh Penggunaan | Kontrol mesin, line produksi, robot | Edge gateway, simulasi SCADA, virtual automation, training, digital twin |
🏭 Kapan Gunakan PLC dan SoftPLC?
✅ Gunakan PLC jika:
- Sistem berada di lingkungan industri keras (debu, panas, getaran).
- Dibutuhkan keandalan dan respon real-time tinggi.
- Ada banyak I/O fisik (sensor, aktuator, motor).
✅ Gunakan SoftPLC jika:
- Butuh sistem kontrol yang fleksibel dan mudah diintegrasikan ke IoT/SCADA.
- Ingin melakukan simulasi, training, atau digital twin.
- Ingin mengontrol mesin lewat PC atau Raspberry Pi tanpa PLC fisik.
- Butuh sistem otomasi skala kecil / edge yang hemat biaya.
🌐 Contoh Implementasi Hybrid di Dunia Nyata
Banyak pabrik sekarang menggunakan kombinasi PLC + SoftPLC:
- PLC mengontrol proses di level mesin,
- SoftPLC (di server industri / Raspberry Pi) melakukan koordinasi, logging, dan komunikasi ke cloud.
📘 Contoh sistem:
PLC Siemens S7-1200 mengatur motor,
SoftPLC di Raspberry Pi membaca data PLC via Modbus TCP,
lalu mengirimkan hasilnya ke Node-RED / Cloud dashboard.
💬 Kesimpulan Singkat
PLC = perangkat keras kontrol industri yang tangguh dan deterministik.
SoftPLC = versi software PLC yang fleksibel, mudah diintegrasikan, dan cocok untuk IoT & simulasi.
Keduanya tidak saling menggantikan, tapi saling melengkapi di era Industri 4.0 dan 5.0 —
PLC untuk kontrol lapangan, SoftPLC untuk integrasi data dan edge intelligence.








