Skill yang Wajib Dimiliki untuk Berkarir di Bidang Automation, Instrumentation, dan Electrical Engineering

Pendahuluan
Bidang Automation, Instrumentation, dan Electrical Engineering merupakan tulang punggung dunia industri modern, termasuk di sektor manufaktur, energi, migas, petrokimia, hingga makanan dan minuman. Dalam dunia kerja, profesional di bidang ini dituntut tidak hanya paham teori, tetapi juga menguasai keterampilan praktis dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
Agar bisa bersaing dan unggul di bidang ini, ada sejumlah skill penting yang harus dimiliki. Artikel ini menguraikan skill-skill tersebut secara terstruktur agar kamu tahu apa yang perlu dipelajari, dikuasai, dan dikembangkan.
-
Pemahaman Dasar Listrik dan Elektronika
Skill ini adalah fondasi dari semua pekerjaan di bidang automation dan instrumentasi:
Komponen yang harus dikuasai:
-
- Hukum Ohm dan hukum Kirchhoff
- Cara kerja resistor, kapasitor, transistor, dan dioda
- Membaca rangkaian listrik dan diagram satu garis (single line diagram)
- Sistem grounding dan proteksi
- Perbedaan AC vs DC
- Pemakaian multimeter, clamp meter, dan oscilloscope
Contoh praktik:
-
- Mengukur arus, tegangan, dan tahanan di panel listrik
- Merakit rangkaian kontrol manual (kontaktor, relay, timer)
-
PLC Programming (Programmable Logic Controller)
Mengapa penting?
PLC adalah otak dari sistem otomasi industri. Hampir semua mesin industri modern dikontrol oleh PLC.
Platform populer:
-
- Siemens (TIA Portal, Step 7)
- Omron (CX-Programmer)
- Mitsubishi (GX Works)
- Allen Bradley (RSLogix 5000)
- Schneider (EcoStruxure)
Bahasa pemrograman:
-
- Ladder Diagram (LD)
- Function Block Diagram (FBD)
- Structured Text (ST)
Skill tambahan:
-
- Troubleshooting via online monitoring
- Memahami struktur I/O (digital/analog)
-
SCADA dan HMI
SCADA dan HMI digunakan untuk monitoring dan kontrol sistem secara real-time.
Skill yang diperlukan:
-
- Desain antarmuka HMI (Weintek, Schneider, Siemens KTP, dll.)
- Membuat logika alarm, data logger, dan trend
- Komunikasi HMI–PLC via Modbus, Profibus, Ethernet/IP
- Penggunaan SCADA open-source seperti Ignition, WinCC, atau Node-RED
Proyek praktis:
-
- Membuat simulasi kontrol pompa otomatis
- Integrasi SCADA + PLC + database
-
Penguasaan Komunikasi Industri
Sistem automation tidak berdiri sendiri. Dibutuhkan kemampuan untuk menghubungkan berbagai device.
Protokol yang wajib dikuasai:
-
- Modbus RTU / TCP
- Profibus / Profinet
- Ethernet/IP
- CANopen
- OPC UA
- MQTT (untuk integrasi IoT)
Skill tambahan:
-
- Konfigurasi jaringan IP, subnetting
- Troubleshooting jaringan industri (Wireshark, RS485 tester)
-
Penguasaan Instrumentasi Industri
Instrumentation adalah jantung dari sistem pengukuran dan kontrol.
Skill penting:
-
- Mengkalibrasi sensor suhu (RTD, thermocouple)
- Memahami prinsip kerja flow meter, level sensor, pressure transmitter
- Penggunaan HART communicator
- Troubleshooting sinyal 4–20 mA dan 0–10 V
Contoh kasus nyata:
-
- Setting PID controller untuk sistem pemanas uap
- Konfigurasi sensor tekanan dan integrasi ke PLC
-
Penguasaan Panel dan Wiring Industri
Skill praktis yang sangat dibutuhkan di lapangan.
Yang harus dikuasai:
-
- Membaca wiring diagram (Schematic Drawing)
- Menyusun dan merakit panel kontrol
- Pemilihan kabel, MCB, MCCB, relay, dan terminal
- Penomoran kabel dan layout panel
Tools wajib:
-
- Crimping tools, wire stripper, tespen, continuity tester
- Labeling dan marking panel
-
-
Pemrograman Dasar Mikrokontroler dan IoT
-
Skill ini menjadi sangat penting terutama untuk sistem low-cost automation atau prototyping.
Platform umum:
-
- Arduino, ESP32, Raspberry Pi
- Komunikasi dengan sensor digital dan analog
- Pemrograman via Arduino IDE, MicroPython
Project:
-
- Membuat gateway Modbus RTU ke MQTT
- Monitoring suhu dan tekanan via dashboard web
-
Pemahaman Sistem Penggerak (Drives & Motor Control)
Automation engineer wajib memahami sistem penggerak (motor).
Yang harus dipahami:
-
- Dasar motor 3 phase dan single phase
- Softstarter vs Inverter (VFD)
- Parameter dasar VFD (Hz, arus, torque)
- Kontrol kecepatan motor via analog input atau PLC
Contoh alat:
-
- Mitsubishi FR-D700, Delta VFD, Schneider ATV
-
Troubleshooting & Problem Solving
Skill ini sangat penting karena mayoritas pekerjaan adalah maintenance dan perbaikan.
Tips:
-
- Kuasai cara membaca LED status dan fault code
- Teknik eliminasi error berdasarkan urutan logika
- Dokumentasi hasil troubleshooting (log book, e-log)
-
Soft Skill & Dokumentasi Teknik
Tidak cukup hanya teknis, kamu juga butuh kemampuan non-teknis:
Soft skill wajib:
-
- Komunikasi efektif dengan tim dan manajemen
- Manajemen waktu dan multitasking
- Kemampuan membaca manual teknik dalam bahasa Inggris
- Dokumentasi wiring, logic program, dan setting parameter
-
Sertifikasi dan Kualifikasi Tambahan
Untuk meningkatkan daya saing, kamu juga bisa mempertimbangkan:
- Sertifikasi Electrical (SLO, AKLI, dll.)
- Sertifikasi PLC Siemens/Omron/Mitsubishi
- Pelatihan SCADA dan IoT (Ignition, Node-RED)
- Keamanan listrik (K3 Listrik)
-
Tools Software yang Sering Digunakan
- AutoCAD Electrical
- EPLAN
- CX-Programmer, TIA Portal
- Modbus Poll/Slave
- Wireshark, Serial Analyzer
- Node-RED, Grafana, MQTT broker
Penutup: Cara Mengembangkan Diri
Untuk berkarir sukses di bidang automation, instrumentasi, dan kelistrikan, kamu harus terus belajar:
- Ikuti project-project kecil secara bertahap
- Gabung komunitas (Telegram, Discord, Forum Teknik)
- Ikuti kursus online (Udemy, Coursera, bisaioti.com)
- Buat portofolio pribadi (blog, GitHub, YouTube)
📌 Kesimpulan
Bidang | Skill Utama yang Diperlukan |
Automation | PLC, HMI, SCADA, jaringan, troubleshooting |
Instrumentation | Sensor, kalibrasi, analog signal, kontrol loop |
Electrical | Wiring, proteksi, panel, motor control, dasar listrik |
Jika kamu bisa menguasai minimal 70% dari skill-skill di atas, kamu sudah sangat siap untuk masuk ke dunia kerja atau bahkan menjadi freelancer dan konsultan di bidang automation & electrical.